Dark/Light Mode

Menteri Basuki Buat Penangkal Banjir Bekasi Dan Karawang Senilai Rp 9,2 Triliun

Minggu, 3 Maret 2024 23:42 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR Basuki Hadimuljono. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR Basuki Hadimuljono. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banjir bagaikan mimpi buruk bagi warga Kabupaten Bekasi dan Karawang. Luapan air Sungai Citarum kerap menggenangi pemukiman, membawa kerusakan dan rasa cemas. 

Tapi kini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sudah menyiapkan 'penangkalnya'. Penangkal senilai Rp 9,2 triliun itu adalah Bendungan Cibeet dan Cijurey di Kabupaten Bogor.

Menteri Basuki mengajak masyarakat untuk bersatu mendukung pembangunan bendungan ini. Karena dua bendungan ini dibangun untuk pengendalian banjir di hilir Sungai Citarum, seperti di Muara Gembong, Bekasi dan Karawang. 

"Kami berharap masyarakat bisa mendukung pembangunan kedua bendungan ini, yang nantinya juga akan diikuti dengan pembangunan sejumlah tanggul di hilirnya," ungkap Menteri Basuki, dilansir ANTARA, Minggu (3/3).

Baca juga : Pengamat Minta Anies Dan Ganjar Belajar Kepada Prabowo

Pembangunan bendungan ini bukan solusi instan, namun bagian dari upaya sistematis untuk mengatasi banjir. Rencananya, pembangunan bendungan akan dilanjutkan dengan pembangunan tanggul di wilayah hilir sungai.

Proses pembangunan dibagi menjadi tiga paket untuk setiap bendungan, dengan kontraktor berbeda. 

Bendungan Cibeet, misalnya, Paket I dikerjakan oleh KSO PT Nindya Karya, PT Adhi Karya, dan PT Bahagia Bangun Nusa, yang fokus pada urugan sisi kiri bendungan utama dan bangunan pengelak. 

Paket II dikerjakan oleh KSO PT PP, PT Marfrijaya Abadi, dan PT Daya Mulia Turangga, meliputi bendungan utama bagian kanan, fasilitas umum, dan jalan akses. 

Baca juga : Smelter PTFI Gresik Beroperasi Bulan Juni, Penerimaan Negara Siap-siap Meroket

Sementara Paket III menjadi tanggung jawab KSO PT Waskita Karya, PT Bumi Karsa, dan PT KPR, meliputi pembangunan bendungan utama bagian tengah, bangunan pelimpah, dan bangunan pengambilan air.

Bendungan Cijurey pun demikian, dibagi ke dalam tiga paket dengan fokus pekerjaan berbeda. KSO PT Brantas Abipraya, PT Minarta, dan PT Raya mengerjakan Paket I yang meliputi bendungan utama, bangunan pendukung, dan pekerjaan mekanikal elektrikal. 

Paket II dikerjakan oleh KSO PT Hutama Karya dan PT Sacna dengan fokus pada pekerjaan bendungan utama, jalan akses, dan bangunan pengendali sedimen. 

Terakhir, Paket III menjadi wilayah kerja KSO PT Wijaya Karya dan PT Jaya Konstruksi yang meliputi pembangunan pelimpah, jalan akses, instalasi hidromekanikal elektrikal, dan fasilitas penunjang lainnya.

Baca juga : MPMInsurance Bayarkan Klaim Asuransi Pengangkutan Barang senilai Rp1.5 Milliar

Biaya pembangunan kedua bendungan ini mencapai Rp 9,2 triliun dengan skema kontrak tahun jamak. Diproyeksikan, Bendungan Cibeet dan Cijurey dapat mengurangi banjir di Sungai Citarum Hilir hingga 66 persen.

Tak hanya itu, bendungan ini juga akan memasok air irigasi untuk persawahan seluas 2.037 hektare, existing dan baru, serta suplai air baku sebesar 3,77 meter kubik per detik. Sebagai bonus, bendungan ini juga akan menghasilkan listrik sebesar 0,25 megawatt.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.