Dark/Light Mode

Tak Lagi Ribut Soal Impor Beras

Kemesraan Buwas & Enggar semoga Tak Seumur Jagung

Sabtu, 12 Januari 2019 11:53 WIB
Kunjungan Presiden Jokowi ke Gudang Perum Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, (Kamis, 10/1),
Kunjungan Presiden Jokowi ke Gudang Perum Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, (Kamis, 10/1),

RM.id  Rakyat Merdeka - Kunjungan Presiden Jokowi ke Gudang Perum Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, (Kamis, 10/1), menyisakan hal menarik. Bukan karena stok beras melimpah atau harga stabil. Tetapi, kemesraan dan keintiman yang dipertontonkan Dirut Bulog, Budi Waseso (Buwas) dan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, ikut menyita perhatian.

Enggar dan Buwas pada saat kunjungan selalu berada di samping Jokowi. Jokowi juga didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Pratikno dan Teten Masduki. Selama menyusuri lorong-lorong tumpukan karung beras. Baik Enggar dan Buwas, kadang berdiri bersamping-sampingan.
 
Sesekali terlihat candaan dan tawaan kecil menyelimuti pertemuan tersebut. Apalagi, pada saat Jokowi melemparkan bungkus beras berukuran kecil ke atas. Enggar dan Buwas yang berada di belakang Jokowi tertawa lepas. 

Dari gestur tubuh yang diperlihatkan Enggar maupun Buwas seakan-akan tidak ada masalah. Apa karena di depan Jokowi saja kemesraan itu terjadi? Apa ribut-ribut soal impor beberapa waktu lalu memang sudah selesai? 

Sebelumnya, Enggar dan Buwas terjadi perselisihan yang dahsyat gara-gara kasus impor beras. Pada Selasa (18/9) Enggar ngotot melakukan impor beras. Namun, bermasalah dengan gudang.

Baca juga : Jokowi Enggak Merasa Kampanye Terselubung

Enggar tak memperdulikannya. Masalah gudang, kata Enggar bukan urusan Kementerian Perdagangan karena keputusan tersebut telah diserahkan kepada Bulog. Mendengar ucapan Enggar, Buwas emosi. Buwas langsung menggelar konferensi pers di Kantor pusat Perum Bulog, Jakarta. Dalam pernyataannya, Buwas meminta meminimalkan impor atas arahan dari Jusuf Kalla dan Sri Mulyani. 

“Kan upaya untuk menekan supaya rupiah jadi kuat. Eh ada yang ngomong perlu impor, ini pikiran dari mana, ini warga negara bukan? Gunanya berkoordinasi kita   samakan pendapat. Fakta gudang saya tidak mampu sampai sewa gudang itu cost tambahan. Ada yang jawab itu urusan Bulog, matamu itu! Gak begitu dong, ”jelas   Buwas. 

Buwas pun meminta kepada Kementerian Perdagangan harus menyiapkan tempat untuk menyimpan stok beras itu. Kalau perlu kantor Mendag dijadikan gudang.

Kini, Buwas mengakui hubungannya dengan Enggar tidak ada masalah dan baik-baik saja. “Lihat saja, tidak ada masalah, ”aku Buwas dengan mimik wajah tersenyum kecil, Kamis, (10/1). 

Baca juga : Yang Bawa Ransel Ditanyai Security Gedung PBNU

Kemesraan yang ditunjukkan Buwas dan Enggar membuat netizen senang. Setidaknya, keributan antar lembaga akan bisa terjaga. Tak hanya itu saja, keakraban yang ditunjukkan juga enak dilihat.

“Nah, begitu dong, sesama pejabat harus akrab. Jangan ribut-ribut lagi, tunjukkan keharmonisan dan rasa optimisme yang tinggi kepada rakyat Indonesia, ”ungkap   danilan @ danil22353703. 

Melanjutkan, danilan @danil22353703 mengatakan, keributan yang terjadi antara Enggar dan Buwas membuat harga diri seorang presiden jatuh. “Lagian, kalau akrab kan enak dilihatnya, ”tambahnya. 

Hamaris Mudayat @HMudayat juga mengaku senang dengan apa yang dipertontonkan Buwas dan Enggar. Jika bisa, hal semacam ini dilakukan sampai akhir masa jabatan dan seterusnya. “Salut buat Pak Buwas dan bravo pak Presiden, ”dukungnya.
  
M’Ardi @Ardi22M memilih menyoroti ketrersediaan beras. Dia sangat mendukung Jokowi yang berhasil menstabilkan harga beras di pasaran. “Aminn.. Semoga harga stabil dan stock nya aman untuk kebutuhan masyarakat, ”katanya.

Baca juga : DPO KPK Akhirnya Serahkan Diri

M.pri hendratmoko @MHendratmoko mengapresiasi peran dan kerja Bulog. Bulog sukses dukung program kesejahteraan rakyat. Ini bukti bahwa rezim Jokowi bekerja demi kesejahteraan rakyat. Mengamankan kecukupan bahan pangan pokok rakyat. “Sekali lagi ini bukti nyata tak terbantahkan, ”katanya.

Terkait beras, Jokowi menegaskan beras di gudang Bulog di Jakarta aman. “Persediaan beras kita di akhir Desember biasanya 700800 ribu ton, sekarang 2,1 juta ton. Stok beras ini untuk menjaga stabilitas harga di pasaran. Operasi pasar Bulog mulai 3 Januari lalu efektif menjaga harga beras di tingkat masyarakat, ”aku Jokowi.

Menimpali, Budi Waseso dalam akun twitternya @BudiWaseso84 juga membeberkan bahwa Bulog luncurkan kegiatan operasi pasar tahun 2019 secara massive dalam rangka Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium di Komplek Pergudangan Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten.  [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.