Dark/Light Mode

Biaya Ultah Cucu SYL Di-Reimburse Juga, Sampai Ancam Mutasi Pegawai

Rabu, 24 April 2024 19:37 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Kepala Subbagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementerian Pertanian (Kementan) Isnar Widodo mengungkapkan, lembaganya beberapa kali jadi 'sapi perah' mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Divisi tempatnya bekerja dipaksa harus bisa memenuhi permintaan uang untuk pemenuhan keperluan keluarga SYL, termasuk ulang tahun (ultah) cucunya.

Hal ini terbongkar saat ketua majelis hakim Rianto Adam Pontoh mengorek keterangan Isnar dalam sidang perkara dugaan pemerasan SYL di Kementan.

Selain SYL, terdakwa lain dari Kementan yakni mantan Sekretaris Jenderal Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta.

Hakim Pontoh ingin tahu, apakah ada anak SYL lain yang juga minta kebutuhannya dipenuhi dari Kementan.

Pada sidang terdahulu, ada permintaan perawatan wajah (skincare) untuk anak perempuan SYL, Indira Chunda Thita.

"Selain anak Pak Menteri, Thita, siapa lagi?" korek hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).

"Putranya apak Menteri, yang laki. Pak Dindo (Kemal Redindo Syahrul Putra)," jawab Isnar.

Baca juga : Penumpang Bisa Tembus 2 Juta, Pelindo Siapkan Posko Angkutan Lebaran

Isnar mengaku tak bertemu langsung dengan sosok Redindo. Ia menjelaskan, permintaan uang lewat ajudan SYL, Panji Hartanto dan orang kepercayaan Redindo di Makassar bernama Aliandri. Mereka mendatangi Isnar jika minta uang.

"Itu yang datang Aliandri? Apa permintaannya? Jamuan makan juga?" cecar hakim.

"Jamuan makan juga," Isnar mengamini.

"Sama apa lagi?" hakim Pontoh berusaha menggali lebih dalam.

"Sama kebutuhan aja, kebutuhan putranya. Ya kayak ulang tahun," beber Isnar.

"Maksudnya?" tanya hakim, penasaran.

"Putranya Bang Dindo ulang tahun gitu, minta di-reimburse ke kami," jelas Isnar lagi.

Isnar menerangkan, acara ultah cucu SYL itu digelar di Makassar dan kadang di Jakarta. Lalu, pihaknya mendapat kuitansi atau bon agar segera dibayarkan.

Baca juga : Ketahui 11 Hal Yang Membatalkan Puasa, Jangan Sampai Lapar Dan Dahagamu Sia-sia

Namun, Isnar tak menyebut nominal uang yang diserahkan. Bon itu diserahkan oleh penjaga rumah dinas SYL di Jalan Widya Chandra, Ubaidiah atau Aliandri.

"Apa disampaikan ke Saudara?" lanjut hakim.

"Ini dibayar. Total segini tolong dibayar," sebut Isnar.

Namun begitu, atas permintaan itu tak melulu ia penuhi. Pasalnya, tak ada anggaran demi memenuhinya.

Tak ayal, beberapa kali ia meminjam ke pihak vendor atau perusahaan yang punya proyek pekerjaan di Kementan.

Namun, perusahaan yang lewat penunjukan langsung karena nilai proyeknya di bawah Rp 200 jutaan.

Karena tak ada anggaran, kata Isnar, pihaknya beberapa kali mengulurnya. Hal itu bikin Redindo marah, hingga mengancam bakal memutasi Isnar dari tempatnya bekerja saat itu.

"Kalau sudah lewat satu minggu apakah ada yang hubungi Saudara? Menegur?" tanya hakim lagi. "Ada Yang Mulia, ya Panji sama Ali," beber Isnar.

Baca juga : Survei Kepercayaan ke Pemilu Setelah Pencoblosan Turun, Tapi Angkanya Masih Tinggi

"Kalau diulur-ulur marah itu Pak Dindo.

'Nanti kamu bisa dipindah'," ucap Isnar.

"Jadi, Saudara menyerahkan uang tadi itu atas nama keluarga menteri itu karena Saudara sukarela atau terpaksa?" kata hakim.

"Terpaksa Yang Mulia," sebut Isnar.

"Terpaksa karena apa? Takut apa?" hakim kian penasaran.

"Selalu Panji itu, kalau bahasanya, kami agak menghambat dalam hal pembayaran, Panji selalu bilang, 'kamu kalau gini dipindah Pak Isnar kamu nanti," ungkap Isnar, mengutip percakapan bernada ancaman tersebut.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.