Dark/Light Mode

Bisa Buka Banyak Lapangan Kerja

Soal Anggaran Tambak Nila, Jokowi Janji Akan Bisikin Prabowo

Rabu, 8 Mei 2024 13:48 WIB
Bisa Buka Banyak Lapangan Kerja Soal Anggaran Tambak Nila, Jokowi Janji Akan Bisikin Prabowo

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meresmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang dikelola Kementerian Kelautan dan Perikanan di Desa Pusakajaya Utara, Cilebar, Karawang, Rabu (8/5/2024). Jokowi berharap dengan budidaya tersebut tambak-tambak di wilayah pantai utara Jawa, yang telah lama menganggur karena tidak dimanfaatkan, bisa produktif kembali. 

Dalam sambutannya, Jokowi mengungkapkan, puluhan ribu hektar lahan tambak udang di Pantai Utara Jawa telah lama tidak digunakan. Lahan tambak yang menganggur ini membentang dari Serang di Banten hingga Banyuwangi di Jawa Timur, dengan total area sekitar 78 ribu hektar.

Menurut Jokowi, lahan tersebut dibangun oleh Presiden Soeharto pada tahun 1984 sebagai bagian dari Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat. Namun proyek itu berhenti beroperasi pada tahun 1998. Sejak itu, lahan tambak udang tersebut mengalami kontaminasi dan telah menjadi aset negara yang tidak difungsikan selama puluhan tahun. Baru-baru ini, pada tahun lalu, lahan tersebut mulai dimanfaatkan kembali untuk budidaya ikan nila salin.

Baca juga : Soal Isu Prabowo Tambah Kementerian, Jokowi Tegaskan Tak Beri Masukan

Budidaya ikan nila salin yang dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp76 miliar itu kini dikelola oleh Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya (BLUPPB) di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan. 

Presiden pun menegaskan pentingnya memanfaatkan potensi tersebut dengan mengalihfungsikan tambak udang yang sudah tidak produktif, menjadi tambak ikan nila. Jokowi juga mengapresiasi langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang terlebih dahulu membuat model untuk mengetahui manfaat yang akan dihasilkan.

"Saya setuju bahwa dibuat model dulu, modelingnya dulu. Kalau modelingnya sudah benar, yang diinfokan ke saya yang biasanya 1 hektar (ha) hanya 0,6 ton per hektar menjadi 80-an ton per hektar. Dan ini nanti akan bisa mengangkut, membuka lapangan kerja yang sangat besar," ungkap Presiden.

Baca juga : Dijadikan Role Model, Jokowi Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Prabowo

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperlukan anggaran sekitar Rp 13 triliun untuk mengembangkan kawasan tambak tersebut. Meski demikian, Presiden optimistis anggaran tersebut dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menggerakkan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja yang luas.

"Anggaran Rp 13 triliun itu uang yang banyak, sehingga nanti akan kita lihat ini dulu, dan kalau memang sangat feasible akan saya siapkan di APBN 2025, 2026 dan saya akan bisikin pada Pemerintah baru, pada Presiden terpilih agar mimpi besar ini betul-betul bisa direalisasikan," ucap Presiden.

Melalui peresmian ini, diharapkan kawasan tambak yang telah lama terbengkalai dapat kembali menjadi sumber daya yang produktif dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat setempat. 

Baca juga : Kanada Siap Lanjutkan Kerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

Di kesempatan sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam laporannya bahkan menyebut tambak tersebut akan dapat memproduksi 4 juta ton per tahun.

"Tentu ini akan menjadi nilai ekonomi yang sangat tinggi untuk kepentingan ekonomi ke depan," tutur Sakti Wahyu Trenggono. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.