Dark/Light Mode

Jokowi Ditanya Bersediakah Jadi Penasihat Prabowo

Rabu, 15 Mei 2024 08:30 WIB
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Ameroro yang terletak di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).(Foto: Biro Pers)
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Ameroro yang terletak di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).(Foto: Biro Pers)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain Presidential Club, muncul usulan agar Presiden Jokowi diangkat jadi penasihat Presiden terpilih Prabowo Subianto. Usulan ini banyak disuarakan oleh sejumlah elite politik. Apa jawaban Jokowi soal usulan itu? Bersediakah? Ditanya soal itu, Jokowi menegaskan posisinya saat ini. “Saya masih presiden sampai 6 bulan lagi.”

Kurang dari 6 bulan lagi, Jokowi akan resmi pensiun sebagai Presiden RI. Banyak yang berharap, eks Gubernur DKI itu tidak buru-buru pensiun dari politik. Salah satu usulan agar Jokowi tetap berkarya adalah menjadi penasihat bagi Prabowo.

Selain memiliki kedekatan, Prabowo dalam beberapa kesempatan juga blak-blakan menyebut Jokowi adalah mentornya. Ditambah lagi, pengalaman Jokowi di pemerintahan, tentu akan membantu Prabowo bersama Gibran Rakabuming memimpin Indonesia hingga 2029.

Kemarin, di sela-sela kunjungannya ke Sulawesi Tenggara, Jokowi ditanya soal wacana tersebut. Termasuk wacana untuk menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Baca juga : DPR Gercep Bahas Aturan Kementerian

“Sekarang masih bekerja, sampai sekarang ini ditanyakan begitu,” kata Jokowi, usai meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).

Ketika diminta penegasan namanya potensial masuk sebagai penasihat Prabowo melalui pembentukan Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Jokowi menjawab diplomatis.

“Ini, saya itu masih jadi Presiden sampai enam bulan lagi lho. Masih Presiden sekarang ini,” tandas mantan Wali Kota Solo itu.

Usulan untuk menjadikan Jokowi sebagai penasihat Prabowo pertama kali disampaikan mantan politisi PDIP, Maruarar Sirait. Menurutnya, pengalaman Jokowi sangat dibutuhkan bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca juga : Sewa Rumah Di Kemang Untuk Simpan Uang Korupsi 40 Miliar

Maruarar menyampaikan, Jokowi punya segudang pengalaman. Mulai menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden dua periode.

“Pak Jokowi tentu akan memberi masukan dan menjadi penasihat sebagai orang yang berpengalaman,” kata Maruarar, di Jakarta Pusat, Minggu malam (7/4/2024) lalu.

Ternyata usulan Maruarar ini mendapat banyak dukungan dari elite politik. Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengaku Jokowi punya pengalaman segudang yang akan bermanfaat untuk pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Pengalaman dan hasil karya Presiden Jokowi tentu akan menjadi aset yang baik bagi pemerintahan Presiden Prabowo nantinya,” sebut Dave.

Baca juga : Dahnil Anzar Simanjuntak: Presidential Club Cuma Istilah, Bukan Wadah

Kendati demikian, Dave enggan berandai-andai seperti apa posisi Jokowi setelah tak menjabat.

“Semua kembali kepada Presiden ke-7 (Jokowi) dan ke-8 (Prabowo). Mereka yang lebih paham apa saja yang menjadi strategi dan kebutuhan pemerintahan nantinya,” ucap anggota Komisi I DPR itu.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga mengatakan bahwa Jokowi memungkinkan untuk menjadi penasihat khusus Prabowo. Bahlil mengingatkan dalam politik semua bisa terjadi.

“Ya kemungkinan semua terjadi. Selama dalam rangka konstitusional,” kata Bahlil.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.