Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Terus Cermati Ketidakpastian Ekonomi Global
OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Terjaga
Rabu, 15 Mei 2024 07:05 WIB
![Terus Cermati Ketidakpastian Ekonomi Global OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Terjaga Terus Cermati Ketidakpastian Ekonomi Global OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan Terjaga](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dengan kinerja intermediasi yang kontributif di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Selain kinerja positif, sektor keuangan nasional juga didukung oleh likuiditas yang memadai dan tingkat permodalan yang kuat dalam menghadapi gejolak ekonomi dunia.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebutkan, pihaknya telah mengambil sejumlah kebijakan dalam menghadapi tekanan pasar keuangan.
“Seperti melakukan stress test terhadap industri jasa keuangan, untuk memastikan berbagai risiko pasar dari aspek suku bunga dan nilai tukar dapat termitigasi dengan baik,” ucap Mahendra dalam Konferensi Pers rutin bulanan, Senin (13/5/2024).
Baca juga : Pemerintah Janjikan Insentif Buat Investor
Mahendra menuturkan, uji tekanan ini dilakukan dengan mengukur parameter seperti dampak dari lonjakan suku bunga, pelemahan nilai tukar rupiah, hingga kenaikan inflasi.
“Stress test dilakukan untuk memastikan berbagai risiko pasar dari aspek suku bunga dan nilai tukar, dapat termitigasi dengan baik,” jelas mantan Wakil Menteri Keuangan ini.
Secara umum, lanjut Mahendra, stabilitas industri jasa keuangan nasional terjaga. Kendati demikian, OJK tetap mencermati dinamika global dan potensi dampak rambatan ke sektor jasa keuangan.
“Kami melihat, ketidakpastian global itu berdampak pada penurunan trajektori inflasi yang berada di bawah ekspektasi pasar. Sehingga menimbulkan tekanan di pasar keuangan internasional,” ujarnya.
Baca juga : Jakarta Merangkak Menuju Juara Polusi
Ia menyebut, Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) pada kuartal I-2024 yang hanya sebesar 1,6 persen, alias melambat dari kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq) yang tumbuh 3,4 persen.
“Ini merupakan penurunan terendah dalam dua tahun terakhir, disebabkan peningkatan impor yang signifikan,” kata mantan Wakil Menteri Luar Negeri ini.
Untuk itu, OJK meminta industri jasa keuangan selalu melakukan pemantauan terkait dinamika global, dengan melakukan berbagai langkah mitigasi.
“Kami juga melakukan koordinasi dengan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), untuk mengeluarkan kebijakan yang dibutuhkan secara tepat dan tepat waktu,” katanya.
Baca juga : Manchester United Vs Newcastle United, Kejar Tiket Lolos Kompetisi Eropa
Selanjutnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menambahkan, dari sisi fungsi intermediasi perbankan, kredit masih tumbuh baik 12,40 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Maret 2024, dibanding kredit perbankan tumbuh 11,28 persen. Atau menjadi Rp 7.245 triliun, yang didominasi oleh sektor investasi yaitu 14,83 persen.
Hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan kredit Dana Pihak Ketiga (DPK), yang juga mengalami pertumbuhan positif dengan DPK tercatat tumbuh 1,90 persen secara bulanan. Atau meningkat sebesar 7,44 persen secara tahunan. Sebelumnya, pada Februari adalah 5,66 persen menjadi Rp 8.601 triliun.
Likuiditas perbankan pada Maret 2024 juga memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD), dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 121,5 persen dan 27,18 persen. Atas jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya