Dark/Light Mode

Banyak Kasus Hukum Ruwet, Publik Rindu Keberanian Mahfud MD

Selasa, 28 Mei 2024 09:27 WIB
Pakar hukum tata negara, Mahfud MD. (Foto: Istimewa)
Pakar hukum tata negara, Mahfud MD. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid geram dengan situasi penegakan hukum kekinian. Publik seolah dibuat lelah dengan berbagai persoalan hukum yang terjadi.

Salah satunya, polemik kasus pembunuhan Vina Cirebon yang membingungkan publik. Publik dibiarkan bertengkar dan berspekulasi liar tentang penangkapan salah satu tersangka, Pegi Perong.

Sementara itu, ada polemik antara intelijen Densus 88 Anti Teror versus Jampindum Kejaksaan Agung RI yang hingga kini berujung pelaporan di KPK oleh elemen sosial seperti MAKI dan IPW.

Anehnya, kedua pimpinan tinggi mereka menyatakan tak ada masalah sambil memamerkan kemesraan di Istana.

"Baru sepekan ini hati kita disesakkan dengan situasi yang membingungkan seperti ini. Hukum seperti dibuat dagelan dan rakyat yang disuguhkan drama dibiarkan berspekulasi lias," kata Habib Syakur dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).

Baca juga : KPK Eksekusi Hukuman Etik Eks Karutan Ahmad Fauzi

Dia memandang bahwa tak ada satu sosok pun dari pejabat negara yang mampu menunjukkan kewibawaannya untuk mengatasi polemik ini. Bahkan ia pun menyinggung peran Menko Polhukam Marsekal TNI (purn) Hadi Tjahjanto yang seperti tak memiliki gereget untuk mengantasi polemik ini.

"Saya kok melihat tak ada satu sosok pun yang muncul, menjadi pengontrol navigasi polemik ini agar tidak keluar jalur dan semakin bias," ujarnya.

Dia pun rindu dengan sosok Mahfud MD. Mantan Menko Polhukam yang penuh integritas dan keberanian dalam mendobrak banyak kebuntuan persoalan hukum.

Banyak kasus yang di masa Mahfud menjabat, mulai dituntaskan. Dari mulai kasus BLBI, pembunuhan Brigadir Joshua oleh Ferdy Sambo, kekerasan Mario Dandy kepada Cristalino David Ozora, kasus kriminalisasi Dosen Universitas Syiah (Unsyiah) Kuala Aceh bernama Saiful Mahdi, dan kasus yang sebelumnya gelap gulita.

"Saya tak melihat sosok setegas dan seberani Pak Mahfud MD. Walau beliau dari sipil, mentalnya tak kalah dengan yang sudah jadi panglima TNI sekali pun," ketusnya.

Baca juga : Agar Tak Kena Macet, Pemudik Disarankan Pulang Lebih Awal

Dia berharap, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan meniru gaya Mahfud MD jika tidak bisa memaksa para pembantunya di kabinet menunjukkan keberanian dan kewibawaannya. Apalagi sejumlah kasus yang tengah hangat sudah menjadi konsumsi publik yang semakin liar.

Ditambah selain mempertaruhkan nama baik institusi penegak hukum, juga dapat mencoreng wajah peradilan di Indonesia. "Jangan sampai public trust rakyat yang sempat kembali di era Pak Mahfud, kembali hilang," sarannya.

Kerinduan terhadap keberanian Mahfud juga disuarakan netizen di media sosial X. Akun @Miduk17 mengaku rindu kehadiran Mahfud di tengah kasus hukum yang morat marit dan berantakan ini.

Menurutnya, tak ada perwakilan pemerintah atau menteri yang berani bersuara terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon, Densus 88 vs Kejaksaan Agung, kasus korupsi ratusan triliun, tragedi bunuh diri Brigadir RAT, dan kasus lainnya.

Dia teringat, saat kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo, Mahfud MD lah yang paling keras bersuara setiap hari. Bahkan Komisi III DPR dibuat naik pitam tapi tak bisa berargumen kala itu.

Baca juga : Praktisi Hukum Sebut Sulit Buktikan Dugaan Kecurangan TSM Pilpres

"Saat ini, semua diam dan saling lempar handuk. Kemenko Polhukam dan Kemenhumkam seolah tenggelam dan hanyut dalam arus. Bukan meminta mengintervensi, tapi penting bagi publik diyakinkan agar negara ini masih pro terhadap pemberantasan korupsi, melawan kriminalitas dan melindungi korban dan pelaku yang "salah tangkap"," tulis akun ini.

"Belum setahun Pak Mahfud mundur dari Kemenko Polhukam, tapi keadilan sudah mundur sepuluh tahun," ujarnya.

Netizen lainnya pun mengamini. "Pak @mohmahfudmd ayok Pak bersuaralah yang lantang kayak dulu.... Kami butuh Bapak!" pinta @UyanLaisa.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.