Dark/Light Mode

Top, Pejabat Negara Sampai Kepala Desa Sumbang Gaji Untuk Lawan Covid-19

Rabu, 1 April 2020 08:43 WIB
ilustrasi tim medis saat merawat pasien covid-19.
ilustrasi tim medis saat merawat pasien covid-19.

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pejabat negara mulai terketuk hatinya membantu dan menyumbangkan penghasilannya untuk membantu melawan virus corona (Covid-19). 

Mulai dari anggota DPR, gubernur hingga kepala desa. Warganet pun langsung memberikan apresiasi.

“Saya selaku Kades Dan saya mengajak seluruh perangkat desa, kades, BNS, DPRD, DPD, serta seluruh masyarakat Indonesia yang mendapatkan gaji dari negara untuk ikut serta berpartisipasi dalam penanganan virus corona ini”. 

Dalam video yang diunggah akun instagram @magelang_raya, Kepala Desa Talunombo Badarudin itu akan menyumbangkan gajinya satu bulan untuk meringankan beban pemerintah, melawan wabah corona virus. 

“Ini wabah nasional. Besar kecil sumbangan yang anda dapat bermanfaat,” ujarnya. Dia mengajak sejawatnya yang lain untuk juga ikut berdonasi melawan Covid-19. 

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dari DKI Jakarta, Fahira Idris juga tidak mengambil gajinya selama virus corona belum berakhir. 

Dia bilang, donasinya akan diberikan untuk warga Jakarta yang miskin atau yang mata pencahariannya terputus akibat wabah corona. 

Baca juga : 5 Pemimpin Dunia Ajak Semua Kompak Lawan Covid-19

“Donasi ini saya lakukan hingga pemerintah menetapkan Wabah Covid-19 di #Indonesia dinyatakan berakhir,” tulis Fahira melalui akun twitternya @fahiraidris. 

Cuitan Fahira disambar Zahrah Hasan @ Zahrah40291660. Zahrah memention berita mengenai usul Fraksi PKS yang menginginkan gaji presiden-para menteri dipotong untuk penanganan virus corona. “Saya sangat setuju. 

Datuk @karniilyas, mohon supaya disampaikan ke para narasumber,” tambahnya. “MasyaAllah...perlu dicontoh anggota DPD yang lain. 

Juga Presiden, anggota DPR/DPRD, para Menteri, Gubernur, Walikota dan Bupati seluruh Indonesia. Saya percaya, pereka tdk akan miskin,” kata ManissoWira @IsoWira. 

Hal senada diungkapkan @catatan2000. Dia menunggu presiden, Wlwapres, para menteri, Panglima TNI, Kapolri, dan para pemda, DPRD & DPR-RI lainnya, ASN untuk mendonasikan gajinya. “Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” tegasnya. 

Bagi Ae @sitio_tina, siapapun yang gajinya berlebih boleh bantu buat beli APD dan kasih makanan bergizi untuk para petugas di RS. 

Kata dia, dirinya sekeluarga setuju, gaji presiden dan para pejabat tinggi negara dipotong untuk penanggulangan corona. 

Baca juga : Bamsoet Dukung Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang Dikeluarkan Jokowi

“Rakyat yang harus disubsidi,” lanjut asa Konstruksi @listyono5. Akun @HRobertSdryono juga mempertanyakan presiden, wapres, para menteri dan pejabat sekitar istana serta stafsus milenial yang tidak ada kabarnya kalo soal sumbangan/potong gaji. 

“Menteri2 cengengesan soal corona, tapi kalo pemotongan gaji untuk melawan corona pura2 nggak bisa baca berita,” cetusnya. 

“Tolong pejabat di Indonesia menyumbangkan dana taktis operasional mereka yang kabarnya bisa milyaran per bulan dan ‘non-budgeter’. Jangan sekadar sebagian dari gaji yang tidak seberapa itu,” kata Bili @berlianidris. 

Rubaya @Gus_Kalacakra menyindir. “Presiden dan menteri nggak perlu begini.... cukup buka rekening minta sumbangan warga ...hi hi hi,” ujarnya. 

“Pejabat pusat tertinggal lagi dalam hal donasi...Duuuueh…,” timpal @ Supriya72540457. 

Rezano AgueroMale sign @MRezaforbid mengatakan, saat ini tidak diperlukan survei. 

Menurutnya, yang diperlukan adalah Prabowo sumbang 100 miliar. “Di bawahnya ada Erik Tohir sumbang 80 miliar dan di peringkat ketiga ada Nadim yg menyumbang 50 miliar untuk APD atau bencana pandemi Corona. Minimal gaji mereka di potong lah,” ungkapnya. 

Baca juga : Pemda Diminta Alirkan Dana Tak Terduga APBD untuk Tangani Covid-19

“Ingat, walaupun ada oknum yang masih kurang peduli sama corona ini, tapi ngga bisa dipungkiri masih ada pejabat pemerintah yang benar-benar berjuang untuk menumpas corona ini. 

Rasanya kurang bijak netizen menggiring untuk pemotongan gaji. Beda lagi kalau pejabatnya yang dengan sukarela nyumbang,” kata Akun ina @BS_bina. 

@rowizme berharap l, siapapun yang menyumbang semoga sumbangannya cepat diberikan dan merata juga adil ke rumah sakit. Kata dia, semoga semua rakyat yang bukan pejabat bisa rapid test segera secara gratis. 

“Terutama rakyat menengah ke bawah yang bahkan tidak tahu apa itu corona,” tuturnya. 

Meskipun banyak yang bersyukur, ada juga netizen yang mencibir sumbangan dari pejabat. Khususnya anggota DPR. “Kalo bisa jangan diambil gajinya selama 12 bulan. Kembalikan ke rakyat,” ujar yanto_teguh_lee. Mirwa_salim menimpali. 

“Potong gaji 50 persen dan potong tunjangan 90 persen baru adil,” katanya. “Gaji dipotong full juga gak rugi. Wong tunjangan lebih besar dari gaji,” timpal,” sssylveee lagi. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.