Dark/Light Mode

Para Dokter Kirim Surat ke Istana

Yang Mulia Pak Presiden Dengarkan Suara Dokter

Minggu, 12 April 2020 08:42 WIB
Para perawat yang ada di garda terdepan merawat pasien corona mencurahkan suara kekecewaannya karena ada oknum yang menolak pemakaman teman-temannya sesama perawat yang positif corona di Ungaran, Jawa Tengah. Foto ini viral di Medsos, kemarin. Salah satunya dipasang akun twitter BNPN_Indonesia. (Foto: Istimewa)
Para perawat yang ada di garda terdepan merawat pasien corona mencurahkan suara kekecewaannya karena ada oknum yang menolak pemakaman teman-temannya sesama perawat yang positif corona di Ungaran, Jawa Tengah. Foto ini viral di Medsos, kemarin. Salah satunya dipasang akun twitter BNPN_Indonesia. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
PDUI menyebut, saat ini para dokter dan tenaga medis hanya menggunakan jas hujan plastik dalam perjuangan melawan corona. “Mereka melawan musuh yang tidak kelihatan dengan balutan plastik yang sama dengan yang pernah Yang Mulia Bapak Presiden kenakan saat puluhan kamera mengabadikan bapak di tengah rinai hujan. Ya, dengan memakai plastik jas hujan saja,” sindir para dokter itu. 

PDUI kemudian membeberkan, hingga saat ini sudah ada lebih dari 30 dokter yang meninggal. Mereka mengingatkan, satu dokter saja yang mati, perlu waktu bertahun-tahun untuk menjadikan pengganti. “Beda dengan menteri-menteri yang bapak miliki, satu saja mati, esok hari berbondong yang mengajukan diri,” sindir PDUI lagi. 

Baca juga : Program Desa Mandiri Energi Pertamina, Cahaya di Kaki Langit Saruan Terima Penghargaan IGA 2020

Mereka kemudian meminta Jokowi, yang dipanggil dengan sebutan “Yang Mulia Bapak Presiden”, untuk menguasai seluruh cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan hajat hidup orang banyak. “Beli seluruh produksi dari pabrik yang yang ada di seluruh pelosok negeri ini. Datangkan sebanyak-banyaknya dari luar negeri,” pinta mereka. 

“Kuasai semuanya, bagikan untuk sebesar-besar kemanfaatan bagi rakyatmu,” imbuhnya. Pemerintah juga harus menjerat hukum para “pemain” yang menjual APD dengan harga tinggi. “Wahai negaraku, lawanlah, perkasalah. Janganlah Negaraku Kalah,” seru mereka. 

Baca juga : Presiden Menjamin Stok Pangan Cukup

Terakhir, PDUI meminta pemerintah melakukan tes antigen corona virus. Kemudian merawat mereka yang terpapar dengan layanan kesehatan yang sesuai standar. Presiden juga diminta menyiapkan Rumah Sakit sebanyakbanyaknya. Sehingga, tidak akan ada satu orang pun yang kesulitan mencari rumah sakit hingga terkapar tak terobati. 

Kalimat terakhir surat ini berisi peringatan bagi Jokowi. PDUI mengingatkan, jangan sampai di kemudian hari, di kedukaan abad ini, mencatat namanya sebagai pemimpin yang terlena dan tak berdaya menghadapi corona. “Jangan ada cerita pada cucu cicitmu nanti, negara ini kalah di kala dipimpin kakek buyutnya yang tak siaga melawan corona,” tutup surat itu. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.