Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kampus Tak Bisa Jadi Tempat Karantina, BPSDM Perhubungan Berikan Fasilitas Hotel untuk 50 Tenaga Medis

Kamis, 7 Mei 2020 13:53 WIB
Kampus BPSDM Perhubungan (Dok. BPSDM Perhubungan)
Kampus BPSDM Perhubungan (Dok. BPSDM Perhubungan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan bersedia memfasilitasi tempat penampungan sementara bagi 50 tenaga medis di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Tapi, penampungannya bukan di kampus BPSDM.

Kepala BPSDM Perhubungan Sugihardjo menjelaskan, ada beberapa kepala daerah yang meminta kampus di bawah binaan BPSDM Perhubungan untuk menjadi tempat karantina, termasuk di Padang Pariaman. Namun, pria yang akrab disapa Jojo ini terpaksa menolak permintaan itu dengan pertimbangan tempat tidak steril. Sebab, dosen dan manajemen masih melakukan aktivitas di kampus untuk menyiapkan proses pembelajaran jarak jauh. 

Baca juga : Belajar Nggak Lagi Tatap Muka, BPSDM Perhubungan Utamakan Kualitas Taruna

Sebagian besar kampus-kampus di bawah binaan BPSDM Perhubungan menerapkan proses belajar jarak jauh sejak 23 Maret-15 Mei 2020, kecuali Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi yang baru menerapkan belajar jarak jauh sejak 1 Mei 2020. 

"Dan kalau kampus digunakan sebagai tempat karantina sampai kapan, sementara taruna akan masuk. Kami mohon maaf kepada beberapa kepala daerah," jelasnya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (7/5). 

Baca juga : Anies Lempar Tanggungan Bansos untuk Warga DKI ke Pemerintah Pusat

Jojo mengaku tetap berupaya memfasilitasi tempat inap bagi 50 tenaga medis di Padang Pariaman karena merupakan ujung tombak dalam perang melawan Covid-19. "Kami tidak bisa berikan fasilitas asramanya, tapi saya mintakan kepada direktur Polteknya karena ada dana CSR dalam bentuk bina lingkungan dan kita biayai dengan administrasi yang akuntabel, kira-kira ada 50 tenaga medis ditampung di hotel," tuturnya. 

Selain itu, kata Jojo, pihaknya sedang mengkaji kemungkinan dua tempat diklat, yaitu di Semplak (Bogor) dan Ciwidey (Bandung), dijadikan cadangan tempat karantina apabila memang dibutuhkan. Hal ini mengingat juga banyaknya pekerja migran yang masih akan kembali ke Indonesia imbas pandemi Covid-19. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.