Dark/Light Mode

Gubernur Gorontalo Geram Sama Bupati Indra yang Loloskan 7 Jamaah Tablig

Selasa, 19 Mei 2020 03:38 WIB
Rusli Habibie (Foto: Istimewa)
Rusli Habibie (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie geram dan kecewa dengan Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin karena meloloskan 7 anggota jamaah tablig yang baru kembali dari Bangladesh. Ketujuh jamaah itu masuk dari perbatasan darat di Kecamatan Atinggola, Gorontalo Utara, Sabtu (16/5) malam. 

“Saya tadi malam tidak bisa tidur Pak Bupati (Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin). Saya dapat telepon dari petugas lapangan (soal masuknya 7 jamaah tablig). Saya telepon Pak Bupati tidak nyambung. Jam 11 malam saya suruh susul ajudan untuk bicara dengan bupati langsung,” kata Rusli saat telekonferensi dengan unsur Forkopimda dan kepala daerah di Gorontalo, kemarin. 

Baca juga : Konser Virtual Bersama BIMBO untuk Bantu Para Seniman juga Masyarakat Lain

Pemprov Gorontalo kini memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga dua pekan ke depan untuk menekan penyebaran Covid1-9. PSBB tahap kedua di Gorontalo efektif berlaku mulai Senin (18/5) hingga Minggu 31 Mei 2020. PSBB tahap kedua, Pemprov Gorontalo membatasi aktivitas warga di luar rumah dari pukul 19.00 hingga pukul 06.00 Wita. 

Rusli mengaku tidak habis pikir bagaimana bisa bupati mengizinkan anggota jamaah tablig masuk daerahnya. Padahal, saat ini Gorontalo masih menerapkan PSBB lanjutan.

Baca juga : Gubernur Arinal: Surplus Beras Diperkirakan Capai 266.110 Ton

Tujuh jamaah tablig dari Bangladesh berasal dari Gorontalo. Yakni 5 warga Gorontalo Utara, dua warga Kota Gorontalo dan Boelamo. Mereka terbang dari Bangladesh masuk Jakarta dan berhenti di Manado. Setelah itu, masuk Gorontalo lewat perjalanan darat. 

Padahal, lanjut Rusli, bupati sebelumnya sudah tepat melarang 87 warga dari Buol dan 21 ABK Sabuk Nusantara untuk masuk. “Saya mohon maaf, Pak Bupati, saya agak ragu dengan pernyataan Pak Bupati yang sangat tegas melanjutkan PSBB tapi di sisi lain meloloskan tujuh orang,” tegasnya. 

Baca juga : Gegara Corona, Orang Miskin Bisa Nambah 12 Juta

Atas hal itu, Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin memohon maaf atas lolosnya tujuh warga itu. Dia mengatakan saat ini ketujuh anggota jamaah tablig sedang dikarantina di Rumah Sakit Zainal Umar Sidiki (ZUS). “Memang Pak Gubernur kami mengalami kesulitan. Tapi 7 warga ini sudah dipisahkan kamarnya, mereka maunya tidur berdua. Kami sampaikan jangan, entah ada ajaran apa mereka sampai tidur harus berdua,” tuturnya. 

Permintaan agar dua anggota jmaah dari Kota Gorontalo dan Boalemo untuk dijemput tidak disanggupi gubernur. Ia meminta tujuh orang itu tetap di Gorontalo Utara dan jadi tanggung jawab pemda setempat hingga semuanya dinyatakan sehat. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.