Dark/Light Mode

Kasus Covid-19 Melonjak Tajam

Warga Kalsel Kapok Tidak Patuh Protokol Kesehatan

Jumat, 12 Juni 2020 07:32 WIB
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor

RM.id  Rakyat Merdeka - Melonjaknya pasien positif Covid-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel) patut menjadi pelajaran untuk warga daerah lain. Kasus itu terjadi akibat masyarakat tidak patuh dengan protokol kesehatan.

“Kalsel berada dalam zona merah Covid-19 karena sebelumnya memang banyak warga mengabaikan protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker dan menjaga jarak,” ungkap Gubernur Kalsel Sahbirin Noor seperti disiarkan BNPB di Jakarta, kemarin. 


Namun setelah jumlah pasien meningkat, warga kini mulai kapok alias sadar pentingnya mematuhi protokol kesehatan. Menurut Sahbirin, warga menggunakan masker dan menjaga jarak dalam beraktivitas. Dia mengkliam kepatuhan warga juga buah dari langkah pemerintah yang terus melakukan sosialisasi. 


Sahbirin menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan sosialisasi terhadap masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, gencar melakukan rapid test sehingga pemerintah bisa memetakan penyebarannya untuk memutus mata rantai penularan. 

Baca juga : Formula 1, Mercedes Siap Ngaspal Dengan Protokol Kesehatan


Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tercatat pertambahan 127 kasus positif baru di Kalsel. Sehingga secara akumulatif berjumlah 1.565 kasus. Kalsel termasuk salah satu provinsi dengan pertambahan kasus terbanyak, setelah Jawa Timur 273 kasus, DKI Jakarta 157 kasus, dan Sulawesi Selatan (Sulsel) 189 kasus. 


Sulsel Waspada 

Warga Sulsel perlu meningkatkan kewaspadaan. Sebab akhir Juni, Sulsel diprediksi akan menghadapi puncak percepatan pandemi Covid-19. 


“Percepatan puncak pandemi akan terjadi pada pekan ketiga di Kota Makassar. Sementara untuk wilayah Sulsel akan lebih melambat karena populasinya lebih besar. Bisa saja sampai akhir Juni dan sepertinya bahkan akan melewati Juni,” ungkap pakar epideomologi Universitas Hasanuddin Makasar Ridwan Amiruddin. 

Baca juga : Ketua Gugus Tugas Covid-19 Apresiasi Protokol Kesehatan KAI di Stasiun


Ridwan yang juga Ketua Tim Konsultasi Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Penyakit Covid-19 Sulsel ini mengatakan, berdasarkan hasil hitungan simulasi pada Juni ini memang diprediksi akan terjadi peningkatan kasus. 


Hal itu terjadi lantaran atractive testing mulai gencar dilakukan dan dinilai sangat efektif untuk menekan kurva laju penyebaran Covid-19. Menurutnya, semakin tinggi tes dilakukan maka semakin tinggi pula menangkap kasus-kasus baru untuk memutus mata rantai sebagai persoalan sosiologi di masyarakat. 


Soal langkah pencegahan, Ridwan menerangkan, rapid test bagian dari upaya pencegahan. Semakin ketat penelusuran kontak kasus positif Covid-19 maka kasusnya pun semakin terkendali. Walaupun hal itu akan disertai peningkatan temuan kasus harian. 


Namun itu berarti semakin intens pelacakan yang dilakukan. “Kasus cenderung kelihatan meningkat, karena saat ini untuk pertama kali semua kabupaten melakukan intensif tracking masif testing.Tetapi hal itu baik karena secara pelan-pelan pengendalian terjadi,” imbuhnya. 

Baca juga : Ketua MPR: Jelang Penerapan Gaya Hidup Baru, Pastikan Warga Patuhi Protokol Kesehatan


Ridwan khawatir Sulsel akan menemui percepatan puncak pandemi. Sebab, pelonggaran Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB) kebijakan akan mendorong mobilitas masyarakat meningkat. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.