Dark/Light Mode

Covid-19 Merebak, Warga Kamboja Ikut Kelas Online Belajar Bahasa Indonesia

Minggu, 10 Mei 2020 04:47 WIB
Memasak nasi goreng sambil belajar Bahasa Indonesia. (Foto KBRI Phnom Penh)
Memasak nasi goreng sambil belajar Bahasa Indonesia. (Foto KBRI Phnom Penh)

RM.id  Rakyat Merdeka - ‘The show must go on’. Isu Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang masih berlangsung tidak menyurutkan semangat pembelajaran Bahasa Indonesia di Kamboja. Saat ini, terdapat 114 warga Kamboja yang masih belajar Bahasa Indonesia secara daring.

Mereka terdiri dari peserta kursus di Pusat Budaya Indonesia di Kamboja (Pusbudi Nusantara), siswa/i Sekolah Nurul Iman dan Cambodia Islamic Center (CIC) hingga Pasukan Khusus Tentara 911 Kamboja.

Selain itu, KBRI masih terus berkoordinasi dengan salah satu universitas swasta ternama, University of Cambodia (UC), untuk segera memulai kelas online Bahasa Indonesia dalam waktu dekat.

Baca juga : Data Bansos Covid-19 Bentrok, Muhadjir Tegur Keras Anies

"Di tengah merebaknya isu COVID-19, upaya promosi bahasa dan budaya Indonesia yang konsisten tetap penting untuk dilaksanakan, serta menjadikan situasi ini sebagai peluang untuk pengajaran Bahasa Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, efisien, efektif dan meluas," keterangan pers Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Kamboja, Sudirman Haseng.

Haseng juga menginformasikan kegiatan itu dengan Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Haseng juga berterima kasih dan mengapresiasi Kemendikbud atas dukungannya terhadap diplomasi kebahasaan di Kamboja, utamanya melalui pengiriman pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) secara berkesinambungan. 

"Sambil terus memperhatikan protokol kesehatan, kami juga melihat para pengajar BIPA di Kamboja melaksanakan berbagai upaya untuk terus menjaga keberlangsungan kelas daring yang saat ini telah berjalan dengan cukup baik," lanjut Haseng.

Baca juga : Ramadan, BNI Sebarkan 125.000 Paket Sembako ke Seluruh Indonesia

Kemendikbud, pada 2020, menugaskan empat pengajar BIPA ke Kamboja yaitu Lidwina Annie Noveriana, Fakhri Fauzi, Faradinna Arifiani, Nurul Fitri. Mereka diharapkan dapat tetap bertugas sesuai jadwal yang ditentukan hingga akhir tahun.

Kedutaan Besar Republik Indonesia Phnom Penh (KBRI Phnom Penh) terus berkoordinasi dengan para pengajar BIPA dan memfasilitasi penggunaan teknologi virtual serta perangkat lainnya untuk menunjang kelancaran program pembelajaran daring di masa Covid-19.

Mereka juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan KBRI yang berkaitan dengan pembelajaran, seperti yang baru saja dilaksanakan April lalu, yaitu kegiatan daring ‘Memasak Nasi Goreng sambil Belajar Bahasa Indonesia’, yang diikuti 50 peserta. Mereka sebagian besar adalah para pemelajar Bahasa Indonesia di Kamboja.

Baca juga : Usulan Mbak Rerie, Masyarakat Kelas Menengah Juga Perlu Dapat Bansos

Diplomasi melalui sistem daring telah menjadi bagian dari cara KBRI Phnom Penh dalam melaksanakan kegiatan dan programnya di semua sektor, termasuk promosi ekonomi, perdagangan, pariwisata dan investasi.

KBRI Phnom Penh menilai, usai wabah Covid-19, sistem daring akan tetap menjadi penting dalam menjembatani kesulitan pemangku kepentingan untuk bertemu langsung, bahkan dalam hal tertentu dapat lebih efektif, efisien dan praktis.

Sebagai informasi, per 7 Mei 2020, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kamboja berjumlah 122 (pasien sembuh: 120; pasien dirawat: 2; pasien meninggal: nihil). Teriring doa agar situasi COVID-19 semakin membaik, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia dan kegiatan promosi lainnya secara normal dapat segera dilaksanakan kembali. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.