Dark/Light Mode

Gojek Cs Bakal Beroperasi Di Luar Jakarta

Kalau Ada Penularan Di Ojol, Siapa Yang Tanggung Jawab?

Selasa, 23 Juni 2020 06:33 WIB
Gojek Cs Bakal Beroperasi Di Luar Jakarta Kalau Ada Penularan Di Ojol, Siapa Yang Tanggung Jawab?

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah dibolehkan beroperasi di Jakarta, platform transportasi ojek online (Ojol) seperti Gojek dan lainnya bertahap bakal kembali beroperasi di wilayah lainnya.

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengingatkan pihak aplikator untuk memprioritaskan urusan kesehatan dan keamanan. Begitu juga kepada para penumpang untuk lebih waspada dalam memasuki fase The New Normal.

Pengamat transportasi sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyaratakan MTI Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, konsumen itu memiliki hak untuk mendapatkan layanan keselamatan dan jaminan keamanan dari Covid-19.

“Kita pahami bahwa jaminan keselamatan dan keamanan di Ojol itu tidak hanya bagi konsumen tapi juga bagi mitra driver. Jangan sampai dari Ojol ini malah membentuk klaster baru. Ini kan malah jadi masalah baru,” kata Djoko kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Kapolres Jakarta Pusat Klaim Nggak Banyak Pelanggaran Di Car Free Day

Dia mengetahui bahwa Ojol sudah memiliki perlengkapan untuk pencegahan Covid-19. Namun demikian, perlengkapan pencegahan virus harus melalui berbagai pengujian keselamatan.

Djoko mengaku bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah membahas perlengkapan kesehatan pencegahan yang dimiliki Ojol.

“KNKT seminggu yang lalu sudah mengundang pihak aplikator untuk membahas alat yang digunakan Ojol. Di sini bukan pihak KNKT mendukung tetapi KNKT peduli terhadap keselamatan untuk para mitra driver dan juga untuk penumpang,” jelasnya.

Menurutnya, sebelum ada jaminan yang jelas dari pihak aplikator lebih baik Ojol jangan dulu beroperasi. Dikhawatirkan penularan terjadi dari atas motor. Bahkan imbauan menggunakan helm pribadi oleh konsumen juga belum sepenuhnya diturutin.

Baca juga : YLKI: Kalau Bocor Siapa Yang Tanggung Jawab?

“Kalau ada apa-apa siapa yang tanggung jawab sekarang. Kami tentu berharap tidak terjadi penularan. Tetapi kalau sampai terjadi sesuatu siapa yang tanggung jawab? Apakah pihak aplikator mau,” kata Djoko.

“Pihak aplikator itu untuk meringankan seluruh beban driver dengan nasi bungkus saja nggak sanggup. Malah masyarakat patungan buat para pengemudi Ojol,” imbuhnya.

Saat ini perlu berpikir kondisi terburuk. Dia menegaskan, pihaknya tidak yakin aplikator mampu bertanggung jawab jika terbukti adanya kasus penularan dari Gojek.

Pasalnya untuk meringankan beban mitra Ojol saja aplikator tidak maksimal. Menurutnya, masih mending Perusahaan Otobus (PO). PO bus, lanjut Djoko bisa memberikan sembako kepada seluruh pengemudi.

Baca juga : Duh, Penumpang Ojol Banyak Yang Tak Bawa Helm Sendiri

“Padahal pengemudi itu mereka statusnya juga mitra seperti mitra Ojol. Walau mitra tapi pemilik PO bus bertanggung jawab terhadap seluruh mitra drivernya. Mereka PO tapi masih memiliki rasa kemanusiaan,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.