Dark/Light Mode

Pengamat Bola Nasional: Kalau Liga 1 Digelar, PSSI dan LIB Harus Siap Tanggung Risiko

Jumat, 5 Juni 2020 13:32 WIB
Pengamat bola Nasional Benny Tomasoa. (Foto: Istimewa)
Pengamat bola Nasional Benny Tomasoa. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat bola Nasional Benny Tomasoa meminta induk tertinggi sepakbola tanah air (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) harus siap nenanggung segala risiko jika tetap memaksa melanjutkan kompetisi Liga 1 2020.

Hal tersebut disampaikan menyusul adanya wacana era normal baru alias new normal yang diwacanakan pemerintah di tengah pandemi virus corona alias Covid-19, sekalipun sebagian klub kontestan kompetisi tertinggi sepakbola Tanah Air menolak untuk melanjutkan kompetisi.

“Pemerintah sudah menyerahkan (sepenuhnya) kepada PSSI, dan PSSI sudah meminta pertimbangan klub, dan klub pun sudah memberikan pendapatnya ke PSSI. Dalam rapat Excopun sudah Selanjutnya akan diputuskan dirapat Exco,” kata mantan manajer PSMS ini.

Baca juga : China Klaim Kasus Pelarungan ABK WNI Terus Ditindaklanjuti

Pihaknya meminta agar PSSI dan PT Liga agar selalu siap menanggung risiko, khususnya kepada seluruh pihak terdampak, lebih-lebih para pemain. “Jika (kompetisi) dilanjutkan, resiko jangan dibebankan kepada klub. Jangan sampai nanti saling lempar tanggungjawab,” ungkapnya.

"Hal ini harus disadari oleh pemain, oficial dan keluarga, sebagai info bahwa curva Covid-19 masih naik dan 90 persen terdampak ada di Pulau Jawa, seluruh Jawa zona merah. Penanggung jawab adalah pengambil keputusan, itu saja,” pungkasnya.

Sementara itu dalam rapat virtual dengan induk organisasi sepak bola tersebut, Presiden Klub Persik Abdul Hakim Bafagih memberikan sejumlah masukan jika kompetisi bergulir. Ada tiga masukan yang disampaikan Hakim.

Baca juga : Pendapatan Naik Rp 1 Triliun, Kinerja Siloam Makin Ciamik

Di rapat tersebut, Persik juga menyepakati beberapa poin yang dipaparkan PSSI berkaitan dengan rencana kelanjutan liga. Termasuk mempertanyakan komposisi pemain asing.

Hakim mengatakan, pada dasarnya, Persik tetap konsisten setuju dengan penghentian Liga 1 total dan mengganti turnamen nonresmi. Namun, sepertinya PSSI sudah mengambil keputusan untuk melanjutkan Liga 1 yang sempat terhenti di pekan ketiga karena pandemi corona.

“Jika pertimbangannya adalah untuk menyiapkan timnas U-20 dan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan, kami akan mengikuti keputusan federasi,” kata Hakim.

Baca juga : Pengamat Sepak Bola Nasional: Saat RUPS Luar Biasa LIB, Hindari Kerusuhan

Namun, sebelum diputuskan final, Hakim memberikan tiga masukan. Yang pertama, Persik meminta subsidi atau hak komersial klub dinaikkan menjadi Rp 1,2 miliar – Rp 1,5 miliar. Sebelumnya, subsidi yang diusulkan sebesar Rp 800 juta sekali pencairan.[WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.