Dark/Light Mode

Wilayah Selatan Jawa Timur Sering Gempa, Masyarakat Kudu Hati-hati

Minggu, 5 Juli 2020 11:21 WIB
Peta lokasi gempa di wilayah selatan Jawa Timur, Minggu (5/7) dini hari. (Foto: InaTEWS)
Peta lokasi gempa di wilayah selatan Jawa Timur, Minggu (5/7) dini hari. (Foto: InaTEWS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wilayah selatan Jawa Timur belakangan ini sering diguncang gempa bumi. Dini hari tadi, tepatnya pukul 02.09.21 WIB, Blitar diguncang gempa bermagnitudo 5,3. 

Sebelumnya, pada akhir Juni, tercatat gempa tektonik M 5,0 mengguncang selatan Pacitan, Jawa Timur. Tepatnya, tanggal 22 Juni 2020.

Kemudian pada Minggu (5/7) pukul 02.09.21 WIB, wilayah selatan Jawa Timur kembali diguncang gempa tektonik berkekuatan M 5,3.

Episenternya terletak pada koordinat 9,26 LS dan 112,24 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 125 km arah Selatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, pada kedalaman 92 km.

Baca juga : Kementan Pastikan Hewan Kurban ASUH Bagi Masyarakat

"Letak episenter gempa selatan Blitar pada Minggu (5/7),  sangat dekat dengan sumber gempa merusak di Jawa Timur bagian selatan, yang terjadi pada 15 Agustus 1896 dan 20 Agustus 1896," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, seperti dikutip Antara, Minggu (5/7).

Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa Blitar dini hari tadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi batuan pada Lempeng Indo-Autralia, yang menunjam/tersubduksi ke bawah Pulau Jawa.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault). Hal Ini membuktikan bahwa gempa diakibatkan oleh adanya tarikan lempeng (slab pull) yang terjadi pada zona Benioff. Yaitu sistem penunjaman lempeng di bawah zona Megathrust pada kedalaman 92 km," papar Daryono.

Lazimnya gempa kedalaman menengah, maka guncangan gempa tersebut dirasakan dalam wilayah yang luas seperti Blitar, Karangkates, Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, wonogiri, Jember, Kulonprogo, Bantul, hingga Cilacap.

Baca juga : Partai Gelora : Masyarakat Butuh Edukasi New Mormal

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

Terkait lokasi gempa Blitar yang sangat dekat dengan gempa masa lalu yang merusak, Daryono mengimbau masyarakat untuk berhati-hati. 

Menurutnya, catatan gempa kuat masa lalu dapat menjadi data dukung kesiapsiagaan. Gempa kuat memiliki periode ulang dengan periodesitas tertentu. Sehingga, gempa kuat yang terjadi di suatu wilayah pada masa lalu, sangat mungkin dapat berulang kembali kejadiannya.

Gempa masa lalu di wilayah selatan Jawa Timur, dapat mencapai skala intensitas VII MMI. Sehingga, menimbulkan kerusakan banyak bangunan rumah dan korban jiwa cukup banyak. [HES]

Baca juga : Pagi Ini, Rupiah Terkuat di Antara Mata Uang Asia, Tapi Kudu Hati-hati...

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.