Dark/Light Mode

Mantan Menteri Ngapain Aja (1)

Ferry Jalan Kaki 5 Km Sehari

Selasa, 7 Juli 2020 07:54 WIB
Tangkapan layar mantan Menteri ATR/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan, saat berjalan kaki di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. (Sumber: Instagram)
Tangkapan layar mantan Menteri ATR/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan, saat berjalan kaki di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. (Sumber: Instagram)

 Sebelumnya 
Disinggung bagaimana kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19, Ferry memberikan beberapa catatan. Satu, soal roda perekonomian masyarakat.

“Perputaran uang terbatas. Itu yang harus dicari cara supaya mereka kegiatan ekonomi bergerak,” kata dia.

Pemerintah harus hadir memberikan solusi. Bagaimana agar masyarakat tetap sehat, tapi ekonomi juga bergerak. Misalnya, di pasar tradisional. Dia menyarankan negara menyiapkan perangkat dan fasilitas yang lengkap untuk menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga : Siapa Menteri Yang Lambat Respon Keluhan Pengusaha?

“Tiap pagi, harus ada yang nyiapin masker. Perbanyak fasilitas cuci tangan. Jangan cuma razia. Negara harus hadir. Kalau mereka dibebankan harus menerapkan, ya berat. Menyiapkan masker, disinfektan, hand sanitizer bukan barang murah,” kata Ferry.

Selanjutnya, soal konsistensi kebijakan. Salah satunya di sektor transportasi. Ketidakkonsistenan pemerintah dalam menerapkan kebijakan, pada akhirnya membuat masyarakat abai. “Misalkan, soal aturan angkutan umum. Tadinya kan dilarang sama sekali, lalu mulai dibolehkan 50 persen. Jangan belum berhasil, tiba-tiba dinaikkan menjadi 70 persen. Jadi, ada inkonsistensi. Masyarakat melihat, wah ini kesungguhan pemerintah kurang terlihat,” nilainya.

Ketika ditanya soal suasana kebatinan Presiden Jokowi ketika ngomel-ngomel di Sidang Kabinet Paripurna 18 Juni lalu, Ferry hanya tersenyum. Dia menyatakan, yang penting itu, para menteri harus fokus menyukseskan visi-misinya Presiden. Baik dalam kondisi normal, apalagi dalam kondisi pandemi saat ini.

Baca juga : Mantan Menkeu Agus Marto Dicecar Penganggaran e-KTP Senilai Rp 5,9 T

“Jangan seolah-olah, ‘ah yang ngurus corona kan Menkes aja, ada Kemensos, saya kan nggak ada hubungannya’. Jangan begitu. Itu yang saya kira, mungkin pesan kuatnya di sana itu. Tidak merasa menjadi bagian tupoksinya. Itu kan cara berpikir sektoral,” ujar Ferry.

Sebetulnya, lanjut dia, dalam konteks anggaran saja misalnya. Setiap kementerian dan lembaga harus melakukan evaluasi, mana program prioritas, mana yang tidak.

“Ya sudah, kita usulkan sendiri, oke dengan adanya Covid ini kita bilang, kementerian kami sudah mengevaluasi kita prioritasnya ini, ini, ini. Kita hanya butuh ini, yang lain silakan pakai penanganan Covid. Barangkali seperti itu maksud presiden,” tukas Ferry, menutup obrolan. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.