Dark/Light Mode

Ridwan Kamil Tunggu Rp 2,6 Triliun Untuk Cegah Covid-19 Di Pesantren

Selasa, 14 Juli 2020 19:38 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (kiri)
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (kiri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menunggu anggaran sebesar Rp 2,6 Triliun dari Pemerintah Pusat. Anggaran tersebut bakal digunakan untuk rapid test dan pencegahan Covid-19 di pesantren, di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan sebetulnya, pihaknya ingin melakukan rapid test ke setiap pesantren sejak awal, tapi hal itu tidak memungkinkan mengingat anggaran di Pemprov Jabar tidak mencukupi.

Kabar baiknya, saat ini anggaran dari pemerintah tersebut dalam proses administrasi dan menunggu dikucurkan.

Baca juga : Uni Eropa Nyawer Rp 86 Miliar Demi Bantu Lawan Covid-19

"Kita tidak bisa mensubsidi dulu (untuk rapid test) karena belum (turun), tapi ada anggaran yang sekarang akan kita gunakan untuk pengetesan, yaitu ada Rp2,6 triliun dana untuk adaptasi baru dari pemerintah pusat," kata pria yang akrab disapa Emil itu di Bandung, Selasa, (14/7/2020).

Menurut Emil, dana sebesar Rp 2,6 triliun itu akan digelontorkan dan dibagi menjadi tiga kategori. Kategori pertama, yakni tipe satu sebesar Rp50 juta, tipe dua Rp40 juta dan tipe tiga Rp25 juta.

"Jadi dananya ada, totalnya Rp2,6 triliun dan itu hanya boleh dibelanjakan untuk persiapan pembukaan pesantren. nanti ada klasifikasi sementara dibagi tiga kategori. Uang itu dipakai buat rapid test, beli masker, dan lain-lain," kata dia.

Baca juga : Tumpang Sari Cabe-Jagung Bikin Untung Petani

"Kemudian bantuan bagi guru, pembangunan tempat mandi cuci kakus (MCK), dan pembelian fasilitas kesehatan Covid-19 seperti masker," kata Emil menambahkan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan pesantren di Jawa Barat sudah menjalankan aktifitasnya kembali, meskipun belum seluruhnya beraktifitas, misalnya untuk pesantren khalafiah atau pesantren yang memiliki sekolah.

Uu mengatakan, pihaknya memang belum melakukan rapid test kepada seluruh pesantren yang ada di 27 Kabupaten Kota di Jawa Barat.

Baca juga : Mantap! Pemkot Bandung Peringkat Pertama Penanganan Covid-19 Di Jawa Barat

Namun, pihaknya sudah mengimbau kepada para pemilik pesantren agar tetap memperhatikan protokol kesehatan secara mandiri.

"Mereka (masing-masing pesantren) sudah punya SOP-nya masing-masing, mereka sudah paham akan pentingnya menjaga dan mematuhi protokol kesehatan. Sebelum masuk pesantren, para santri dan pengurus pesantren sudah melakukan pengetesan juga secara mandiri," pungkasnya. [D.R]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.