Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Dua Kali Rapid Test
Rektor IPDN Pastikan Tak Ada Praja Terpapar Virus Corona
Selasa, 14 Juli 2020 20:12 WIB
Sebelumnya
Selain soal penanganan dan pencegahan Covid-19. Hadi juga menyoroti soal tudingan yang menyebutkan masih terjadinya kekerasan, pemerasan, narkoba dan aborsi di IPDN. Menurutnya, tudingan itu tidak berdasar dan tanpa data yang jelas.
Hadi menyebut, perihal dugaan kekerasan antar praja, narkoba dan aborsi bagi IPDN itu adalah cerita kelam masa lalu.
Baca juga : Eko Patrio Siap Hidupkan dan Perkuat Basis PAN
"Sejak insiden meninggalnya Praja Wahyu Hidayat Tahun 2003 dan Praja Clift Muntu Tahun 2007. Kasus kekerasan di IPDN sudah sangat jauh menurun dan sudah tidak ada lagi saat ini," tegasnya.
Penyalahgunaan narkoba oleh oknum praja terakhir kali ditemukan di Kampus Jatinangor pada Tahun 2007, sedangkan kasus aborsi terakhir terjadi pada Tahun 2000 atau 20 tahun yang lalu.
Baca juga : Telkomsel Pastikan Data Pelanggan Tetap Aman
Hal ini dikarenakan adanya langkah-langkah konkrit yang dilakukan manajemen IPDN pasca recovery Tahun 2003 dan Evaluasi IPDN pada Tahun 2007, dalam merubah pola pikir praja, tradisi kampus, kurikulum dan pendekatan dalam pembinaan praja.
"IPDN adalah sebuah lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat orang-orang terdidik yang terus berupaya mencari ilmu dan kebenaran dan tentunya mengharapkan apa yang dihasilkan oleh IPDN yaitu alumninya dapat berguna bagi nusa dan bangsa," tegasnya.
Baca juga : Terlalu Deh, Rapid Test Dijadikan Ladang Bisnis
Sebelumnya, dalam Rapat Kerja dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (13/7), Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Junimart Girsang menyoroti fenomena oknum pengasuh di IPDN yang kerap meminta setoran tertentu kepada para praja sebagai pelicin untuk mendapatkan sesuatu.
Junimart menyebut praktik itu ia ketahui berdasarkan pengalaman sanak saudaranya yang kuliah di IPDN. Ia juga menyoroti budaya kekerasan, penyalahgunaan narkoba hingga aborsi di lingkungan IPDN yang disebutnya masih ditemukan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya