Dark/Light Mode

Bicara Di Pelantikan Perwira Prajurit Karier TNI

Panglima TNI: Ada Kelompok Yang Bangun Narasi Sesat Soal Covid

Kamis, 16 Juli 2020 18:43 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat melantik perwakilan perwira karier TNI di Mabes TNI Cilangkap, Kamis (16/7).
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat melantik perwakilan perwira karier TNI di Mabes TNI Cilangkap, Kamis (16/7).

RM.id  Rakyat Merdeka - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebut ada yang mencoba membangun narasi sesat soal wabah corona di Indonesia. Karena itu dia minta perwira TNI menjelaskan soal ini ke masyarakat agar clear. 

Hal ini diutarakan Panglima saat melantik dan mengambil sumpah 208 Perwira Prajurit Karier TNI Tahun 2020 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/7). Mereka terdiri dari TNI AD 115 personel, TNI AL 40 personel dan TNI AU 53 personel. 

Upacara pelantikan dilaksanakan secara virtual diwakili delapan perwira perwakilan dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU. Terdiri atas tiga perwira TNI lulusan terbaik dan lima perwira TNI dari perwakilan agama (Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha). 
Sedangkan perwira prajurit karier TNI lainnya mengikuti upacara dari Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga : Dites Ulang, 116 Prajurit Di Secapa TN AD Negatif Covid

Panglima TNI menyampaikan bahwa di tengah pandemi Covid-19, Indonesia tetap harus mewaspadai spektrum ancaman yang begitu kompleks. Sebagai alat pertahanan negara, TNI harus dapat mengantisipasi dan menjawab setiap tantangan ini. Pembangunan kekuatan TNI dan peningkatan profesionalisme prajuritnya akan terus ditingkatkan.

Menurut Panglima TNI, salah satu yang perlu dipahami adalah teknologi komunikasi dan kondisi sosial masyarakat. Pada era modern di mana penggunaan teknologi komunikasi serta media sosial mengemuka, para perwira harus menyadari bahwa informasi menjadi sarana bagi berbagai pihak untuk menyampaikan pesan, baik positif maupun negatif.

Dijelaskan Panglima, saat ini sedang berlangsung perang pikiran dengan menggunakan beragam narasi untuk mempengaruhi masyarakat yang akan membahayakan kepentingan nasional. 

Baca juga : Pemprov Jabar Sulap Mobil Puskesmas Jadi Kendaraan Test Covid-19

Contohnya, kata Panglima, ada kelompok yang tidak bertanggung jawab membangun narasi bahwa rapid test, swab test serta penanganan pasien hanya merugikan masyarakat dan menguntungkan rumah sakit. 

Demikian pula dengan keengganan sebagian masyarakat untuk mengenakan masker karena beranggapan Covid-19 hanyalah konspirasi. 

Sebagai perwira, Panglima meminta harus dapat menangkap dan memahami situasi tersebut dan tidak boleh larut dan dapat memberi arahan yang jelas kepada anggota di satuan.

Baca juga : Jangan Dikotomikan Perlu Tidaknya Peran TNI Polri dalam Penerapan New Normal

Panglima TNI mengingatkan, sebagai perwira milenial yang akrab dengan teknologi dan media sosial, para perwira remaja harus dapat menganalisa informasi yang beredar. Bangun kesadaran dan kewaspadaan anggota, keluarga, dan lingkungan sekitar terhadap hoaks ataupun upaya radikalisasi dan memecah belah bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Sebagai generasi milenial, para perwira remaja setelah dilantik nantinya akan memasuki medan penugasan di tengah kemajuan teknologi yang demikian pesat. Diperlukan personel dan organisasi TNI yang adaptif serta mampu menjawab tantangan dan ancaman yang juga berubah begitu cepat.

Turut hadir dalam acara ini antara lain Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Wakasal Laksdya TNI Mintoro Yulianto, Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto serta para Asisten Panglima TNI dan Angkatan. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.