Dark/Light Mode

Ormas Islam Dan PGRI Mundur Dari Organisasi Penggerak

Pendidikan Bukan Cuma Siap Kerja, Tapi Mendidik Akhlak

Sabtu, 25 Juli 2020 08:05 WIB
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar. (Foto: Kemendikbud)
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar. (Foto: Kemendikbud)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi masyarakat (Ormas) hingga Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengundurkan diri dari program Organisasi Penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Alasannya, kriteria pemilihan dan penetapan peserta program ini tidak jelas.

Tercatat 155 Ormas pendidikan terpilih untuk mendukung program pengajaran ini. Termasuk Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Untuk mensukseskan program ini, Kemendikbud telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 567 miliar per tahun.

Baca juga : Pembangunan Daerah Jangan Cuma Bergantung Sama APBD

Organisasi yang terpilih dibagi ke dalam tiga kategori, yakni Gajah, Macan dan Kijang. Anggaran yang dialokasikan untuk Gajah maksimal Rp 20 miliar per tahun, Macan Rp 5 miliar per tahun dan Kijang Rp 1 miliar per tahun.

Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi mengatakan, ada sejumlah pertimbangan PGRI mundur sebagai peserta Organisasi Penggerak Kemendikbud meski telah menjadi organisasi penggerak terpilih.

Baca juga : Alex Marwata Sebut Penghentian Penyelidikan 36 Perkara Sudah Sesuai Mekanisme

Sementara, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kasiyarno mempertanyakan proses verifikasi para mitra Program Organisasi Penggerak yang sejatinya tidak layak. Bahkan beberapa dari penerima program hanya sekadar organisasi yang tidak jelas asal usulnya.

"Terdapat kejanggalan saat terdapat organisasi yang bahkan hanya sekelas paguyuban dan sifatnya lokal mendapatkan alokasi gajah seperti Muhammadiyah dan beberapa ormas yang layak,” kritiknya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.