Dark/Light Mode

Masuk Gerakan Gerung Cs

Gatot Hati-hati `Gatot`

Rabu, 12 Agustus 2020 06:48 WIB
Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo (tengah) saat merumuskan butir-butir KAMi, beberapa hari lalu. (Foto: Twitter)
Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo (tengah) saat merumuskan butir-butir KAMi, beberapa hari lalu. (Foto: Twitter)

 Sebelumnya 
Seperti diketahui, KAMI yang di gawangi Rocky Gerung dan Din Syamsuddin dideklarasikan Minggu (2/8) malam di Jakarta. Lewat dekla rasi tesebut, KAMI mengkritisi sejumlah kebijakan yang dibuat Presiden Jokowi.Ketua DPP Golkar Dave Laksono tidak mempermasalahkan kehadiran Gatot di KAMI.

Menurutnya, kinerja pemerintah memang perlu diawasi, termasuk oleh Gatot. Namun saat ini yang dibutuhkan pemerintah adalah inovasi-inovasi dalam mendongkrak ekonomi di tengah pandemi. Bukan hanya memaki-maki tanpa memberikan solusi yang konkrit.

Baca juga : MPR Akan Gelar Sidang Tahunan dengan Protokol Kesehatan Ketat

“Siapa pun itu, yang bergabung asalkan melakukan hak politiknya dalam koridor hukum. Tujuannya membangun bangsa bukan hanya untuk menjatuhkan pemerintah, itu adalah niatan yang baik,” kata putra politisi senior Golkar, Agung Laksono itu.

Bagaimana pamor Gatot di KAMI? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, mengatakan secara politik pilihan Gatot bersama KAMI tidak menguntungkan. Sebab simpatisan KAMI jelas sangat terbatas dan rentan men dapat penolakan yang besar, terutama dari kelompok pendukung pemerintah.“Jika memang masih ada semangat untuk melambungkan nama dalam aktifitas politik, Gatot akan lebih baik jika berada di jalur netral untuk kondisi saat ini,” kata Dedi.

Baca juga : BKSDA Jambi Amankan Burung Gelatik Batu Di Toilet Bus

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti memandang figur Gatot tidak cukup kuat sebagai daya pikat politik. Menurut Ray, masalah utamanya bukan pada lembaga atau forum, tapi pada figur Gatot sendiri. “Misalnya tergabung ke KAMI tak membuat peluang beliau menyeruak jadi figur utama,” ungkapnya.

Ray menyarankan Gatot agar lebih memperkuat aktivitas personal. “Masuk dalam berbagai komunitas belum tentu strategis. Utamakan menaikkan nama personal setelah itu baru melembaga,” usulnya.

Baca juga : UMKM Harus Cermat Melihat Peluang Usaha di Era New Normal

Sementara itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai positif kehadiran Gatot di KAMI. Apalagi Gatot ini simbol antitesis PKI yang ingin mengganggu Pancasila. “Bagaimanapun Gatot itu latar belakangnya tentara yang memiliki sifat nasionalis tinggi, tentu ada penga ruhnya di KAMI,” sebutnya.

Terkait apakah kehadiran Gatot di KAMI bakal “Gatot”, Pangi Syarwi mengatakan, semua orang butuh panggung. Dirinya tidak pernah melihat secara resmi Gatot mendeklarasikan bagian dari KAMI. “Tentu menguntungkan kalau dia bisa mengolah dengan baik. Kalau dia redup, untuk apa dia nyari panggung. Kecuali masih punya ambisi mendirikan partai baru,” jelasnya.[UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.