Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Nyatakan Tak Akan Ada Gelombang 2 Corona

Pak Luhut Diingatkan Ojo Nggege Mongso

Jumat, 14 Agustus 2020 06:29 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Instagram/luhut.pandjaitan)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Instagram/luhut.pandjaitan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi berulang kali menyampaikan kekhawatiran akan muncul gelombang kedua (second wave) kasus corona. Namun, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sesumbar gelombang kedua corona tak akan terjadi di republik ini. Benarkah pendapat Luhut ini? Semoga saja apa yang disampaikan Luhut ini terbukti. Namun, ada juga yang ngingetin Luhut: ojo nggege mongso (jangan mendahului takdir) jenderal!!!
 
Luhut menyebut, keyakinan itu berdasarkan angka penularan virus corona yang terkendali di Tanah Air. Luhut menceritakan, sempat khawatir Idul Fitri lalu dan pembukaan wisata Bali pada 2 pekan lalu akan meningkatkan penyebaran corona. Ternyata, kekhawatiran itu tak terjadi. "Jadi, saya sih optimis kita tidak ada second wave," ujarnya saat mengikuti rapat kerja virtual Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), kemarin. 

Luhut bilang, kalau pun terjadi lonjakan kasus atau outbreak, Indonesia sudah siap. Rumah Sakit Darurat di Wisma Atlet, Jakarta, masih mampu menampung ribuan pasien lagi. Pasokan obat-obatan, Alat Pelindung Diri (APD), dan masker per Agustus ini juga jauh lebih banyak ketimbang Maret-April 2020, ketika wabah pertama kali merebak di Indonesia. Selain itu, sekarang ini, penanganan Covid-19 didukung oleh obat herbal yang semakin banyak bermunculan.

Baca juga : PM Thailand Ngaku Khilaf

Ia lalu menyinggung minuman herbal Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang bisa membantu penyembuhan sejumlah pasien corona. Begitu pula arak Bali, yang menurut Gubernur Bali Wayan Koster, mampu membantu pasien di wilayah setempat. "Yang seperti ini menjadi yang tidak dihitung oleh orang asing bahwa di Indonesia banyak hal-hal yang aneh (kearifan lokal),” ucapnya.

Karena itu, kata Luhut, penanganan Covid-19 di Indonesia tidak bisa disamakan dengan penanganan di negara lain. Misalnya, Singapura. Karakteristik Singapura dengan Indonesia berbeda jauh. Mulai dari jumlah populasi hingga kondisi daerah kumuh (slum area).

Baca juga : Kazakhstan Sebut China Tukang Bohong

"Kita kan ada slum area. Tapi, Alhamdulillah juga, slum area kita tidak ada outbreak yang sampai tidak terkendali," tandasnya. 

Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono heran dengan sikap Luhut itu. Menurut Pandu, saat ini Indonesia bahkan belum selesai menghadapi gelombang pertama, karena penambahan kasus baru di periode awal tak kunjung turun. "Pinter banget! Karena belum ada gelombang pertama, jadi tidak mungkin ada gelombang kedua," sindirnya di akun Twitter @drpriono. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.