Dark/Light Mode

2 Kasus Impor Ancam Gelombang 2 Wabah Corona

PM Thailand Ngaku Khilaf

Kamis, 16 Juli 2020 06:07 WIB
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha. (Foto SCMP)
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha. (Foto SCMP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah 50 hari tanpa kasus penularan baru virus corona, Thailand kembali menemukan dua kasus baru dari luar negeri. Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha mengaku khilaf dan minta maaf atas kelalaian pemerintah.

Akibat dua kasus impor baru itu, Negeri Gajah Putih bersiap menghadapi gelombang kedua Covid-19. Lebih dari 400 orang menjalani karantina mandiri.

“Seharusnya tidak terjadi dan saya minta maaf. Saya ingin meminta maaf kepada rakyat Thailand,” kata Prayuth dalam konferensi pers di Gedung Pemerintahan Thailand, dikutip Channel News Asia, kemarin.

Baca juga : 13 Jurus Penerimaan Pajak Daerah Dikerahkan

“Hal ini seharusnya tidak terjadi, karena tidak menghormati peraturan dan kurangnya disiplin serta pertimbangan terhadap ma- syarakat. Ini telah menyebabkan masalah,” ujar Prayuth.

“Yang paling penting sekarang adalah untuk menutup celah ini dan mengakhiri kelemahan seperti itu,” sambung Prayuth.

Kedua kasus impor itu terkait anak perempuan berusia sembilan tahun dari seorang diplomat Sudan di Bangkok, dan seorang perwira militer Mesir dalam misi militer di Provinsi Rayon. Perwira militer Mesir itu berusia 43 tahun. Ia melakukan perjalanan ke Bandara Internasional U-Tapao di Provinsi Rayong, Thailand pada 8 Juli.

Baca juga : India Nggak Jiper

Ia termasuk di antara 31 awak pesawat militer yang terbang dari Mesir ke Uni Emirat Arab dan Pakistan sebelum tiba di Thailand pekan lalu. Di Thailand, para kru seharusnya dikarantina di D Varee Diva Central Rayong Hotel. Namun, beberapa dari mereka mening- galkan hotel untuk berbelanja di dua pusat perbelanjaan pada 10 Juli.

Pejabat kesehatan melakukan tes Covid-19 pada semua anggota kru pada hari yang sama. Tetapi hasilnya keluar setelah mereka meninggalkan Thailand menuju Mesir pada 11 Juli. Ternyata, hasil menunjukkan salah satu dari mereka dinyatakan positif terkena virus Corona.

Mengutip penyelidikan pemerintah, Prayuth mengatakan, setidaknya 1.800 orang berada di dua pusat perbelanjaan yang dikunjungi sang perwira. Ribuan orang itu diminta karantina di rumah selama 14 hari dan menghubungi Kantor Kesehatan Umum Provinsi Rayong. Kekhawatiran atas kemung- kinan wabah di Rayong, telah menyebabkan penutupan semen- tara sekolah di provinsi tersebut.

Baca juga : PM Selandia Baru Marah, Memilih Terjunkan Militer

“Kementerian Luar Negeri Thailand akan menarik izin masuk untuk delapan penerbangan militer dari Mesir,” kata Dr Taweesin juru bicara Pusat Penanganan Covid-19 Thailand (CCSA). [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.