Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Nyatakan Tak Akan Ada Gelombang 2 Corona
Pak Luhut Diingatkan Ojo Nggege Mongso
Jumat, 14 Agustus 2020 06:29 WIB
Sebelumnya
Kurva penularan corona di Indonesia memang tak kunjung turun. Dari tinggi dan kadang meningkat. Kemarin saja, jumlah pasien baru melonjak 2.098 orang. Dengan penambahan itu, secara akumulatif kini ada 132.816 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak diumumkannya pertama pada 2 Maret 2020.
Para warganet pun riuh mengomentari sesumbar Luhut. "Toel banget! Gelombang 1 gak berujung sampai sekarang," sambar @Omg4nt3ng mengamini Pandu Riono. "Gak bakal ada 2nd wave, kalau semua orang Indo kena di 1st wave," imbuh @khrisnaNOE.
Baca juga : PM Thailand Ngaku Khilaf
Akun @dararanii mengingatkan, pejabat Tanah Air dulu juga kerap sesumbar seperti itu. Nyatanya, tak sesuai kenyataan. "Maaf Pak. Tapi masih basah di ingetan saya awal korona masuk, pejabat pada ngomong begini juga awalnya," kicau dia. "Jadi inget dulu pas awal-awal corona mau study tour ke Indonesia ngomong dengan lantang dan takabbur. Entar kualat lagi kan ngeri choyaa," komentar @valeriemanov.
Akun @fathurdoaibu setuju dengan kicauan kedua warganet itu. Dia pun mengingatkan Luhut soal pernyataannya itu. "Pak Luhut sebaiknya jangan ngomong kaya gitu. Ingat Pak, ojo nggege mongso," imbaunya.
Baca juga : Kazakhstan Sebut China Tukang Bohong
Akun @MSaepulmubarok ikut mengingatkan Luhut. "Iya kamu pede. Kami yang disalahin jika terjadi ntar," protesnya.
Yang cuitannya beda, @krisnadharmawan. Dia meminta warganet jangan komen nyinyir melulu. Berpikir positif saja, kaya Luhut. "Yang komen nyinyir semua, positif kek sekali-sekali. Gw doain gak ada gelombang ke-2. Semoga gelombang pertama langsung kelar, kehidupan normal, ekonomi normal, udah itu aja," harapnya. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya