Dark/Light Mode

3 Hari Berturut-turut, Yang Sembuh Salip Yang Positif

Akhirnya, Kabar Corona Tak Selamanya Merana

Senin, 24 Agustus 2020 07:20 WIB
Tampak petugas kesehatan sedang memeriksa hasil Rapid Test di RS Siloam beberapa waktu lalu. (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Tampak petugas kesehatan sedang memeriksa hasil Rapid Test di RS Siloam beberapa waktu lalu. (Foto: Khairizal Anwar/RM)

 Sebelumnya 
Wiku menambahkan, sebanyak 12 provinsi sukses menekan penambahan kasus Covid-19. Ada empat provinsi nihil kasus baru. “Ada 12 provinsi yang melaporkan penambahan kasus di ba wah 10 dan empat provinsi tidak ada penambahan kasus sama sekali,” kata Wiku di Jakarta, kemarin.

Provinsi ini meliputi Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tengah. Kemudian Lampung, Maluku Utara, Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Sulawesi Barat. Sementara provinsi yang nihil kasus adalah Aceh, Bengkulu, dan Jambi. Kemudian Papua juga tidak mencatat penambahan kasus hari ini.

Provinsi dengan penambahan kasus positif tertinggi disumbang DKI Jakarta dengan 615 kasus meski melaporkan 690 kasus sembuh. Kemudian, Jawa Timur dengan 279 kasus baru, Jawa Tengah dengan 188 kasus baru, Kalimantan Selatan dengan 81 kasus baru, dan Kalimantan Timur dengan 80 kasus baru. Wiku mengingatkan, hingga kini dunia belum menemukan obat Covid-19.

Baca juga : Waspadai Klaster Wisata Dan Tempat Hiburan Ya...

“Ilmuwan dan negara-negara yang ada di dunia terus berlomba untuk menciptakan obat ataupun vaksin guna menyembuhkan Covid-19,” ujarnya.

Adapun untuk pengobatan saat ini, beberapa obat maupun treatment atau perawatan medis yang sudah ada sebelumnya untuk mengobati penyakit lain, digunakan untuk menangani pasien yang terjangkit corona. Selain itu ada beberapa treatment atau pera watan medis yang dikembangkan di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.

“Sebagian menunjukkan efek positif, meskipun juga harus digunakan secara hati-hati sampai dengan dapat betulbetul dapat direkomendasikan aman dan efektif,” ujanya.

Baca juga : 15 Karyawan Giant Positif Corona, Marga City Ditutup Selama Sepekan

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menilai ada tiga faktor yang menyebabkan tingkat kesembuhan menyalip pasien positif. Pertama, masyarakat mulai mengubah perilaku dengan mentaati protokol ke sehatan. Kedua, masyarakat telah berupaya sendiri mengkonsumsi herbal dan vitamin untuk menyesuaikan keganasan corona.

Terakhir, kondisi iklim yang memasuki musim penghujan berpengaruh pada penyebaran corona. Kabar baik ini, menurutnya, sangat bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi indonesia. Apalagi, dia menilai pemerintah lebih memen tingkat pemulihan ekonomi nasional di banding kesehatan. Mengingat saat ini, Indonesia sedang dibayang-bayangi resesi.

“Bisa jadi ini upaya mengalihkan supaya kita tidak terlalu terbayang covid. Contohnya di struktur Komite Penanganan Covid dan PEN isinya Menteri BUMN, KSAD, dan Kapolri. Orang kesehatan agak dimarjinalkan,” kata Trubus kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : 833 Perdagang Pasar Positif Covid-19, Jakarta Terbanyak

Kebijakan publik itu bicara jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk jangka pendek, nilai Trubus, langkah pemerintah sudah tepat. Sedangkan jangka menengah dan pan jang nampaknya akan berubah lagi. “Bagaimanapun juga melihat situa si yang ada pemerintah mulai banyak memonitoring kebijakannya,” imbuhnya.

Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya, Dokter Windhu Purnomo menilai ini sebagai tanda baik. Hal ini ditunjukkan dengan data angka kematian menurun, sementara yang sembuh meningkat. “Tapi jumlah akumulasi kasus aktif dari hari ke hari masih belum baik. Masih turun naik,” katanya.

Senada, Wakil Ketua Komisi Kesehatan DPR, Melkianus Laka Lena memaparkan, penanganan corona di Tanah Air yang mendorong kepatuhan dan konsistensi dalam menjalankan protokol kesehatan mulai kelihatan hasilnya. “Demikian pula penanganan pasien positif yang dilakukan tenaga kesehatan mulai makin baik, ditandai banyak pasien sembuh setelah dirawat baik di RS maupun isolasi mandiri,” tukasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.