Dark/Light Mode

Covid-19 Bisa Makin Parah Jika Kasus Kebakaran Hutan Terulang

Rabu, 26 Agustus 2020 12:25 WIB
Senior public health adviser di Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI), Kalimantan Barat, Monica Nirmala,
Senior public health adviser di Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI), Kalimantan Barat, Monica Nirmala,

 Sebelumnya 
PM2.5 yang dikandung oleh asap karhutla dapat berfungsi sebagai “kendaraan” bagi banyak jenis virus, sehingga tersebar dan terhirup oleh manusia (Comunian et al, 2020).

Jika transmisi Covid-19 juga dipengaruhi tingkat polusi, yang mana masih diteliti hingga saat ini, maka karhutla pun berpotensi meningkatkan penularan di daerah yang banyak terpapar asap.

Di samping itu, api dan asap juga memaksa banyak orang untuk mengungsi, seperti halnya ratusan pengungsi karhutla di Indonesia tahun lalu (CNN, 2019).

Sarana pengungsian akibat karhutla umumnya menggunakan ruangan tertutup dan ber-AC agar asap dari luar tidak masuk ke dalam ruangan. Hal ini menurutnya bertolak belakang dengan protokol pencegahan Covid-19.

"Karena kondisi ramai-ramai di ruangan tertutup dan ber-AC justru adalah kondisi “ideal” terjadinya penyebaran super (super spreading event) pada Covid-19. Ini akan mempersulit penanganan bencana jika keduanya terjadi bersamaan," terangnya.

Baca juga : Polda Metro Jaya Lanjutkan Olah TKP Kebakaran Kejagung

Kelima, self-legitimacy, yaitu pemenuhan komitmen Indonesia kepada negara-negara tetangga. Tidak hanya di Indonesia, karhutla menyebabkan masalah asap lintas batas yang berdampak pada sedikitnya 6 negara di Asia Tenggara.

Sejak Karhutla terbesar tahun 2015 di Sumatera dan Kalimantan, Indonesia bersepakat dengan negara-negara ASEAN dan berkomitmen mewujudkan ASEAN Bebas Asap 2020, yang dituangkan dalam Roadmap on ASEAN Cooperation Towards Transboundary Haze Control with Means of Implementation pada tahun 2016.

Secara berturut-turut, Indonesia juga berjanji bebas asap pada tahun 2017. Lalu Asian Games bebas asap tahun 2018. Kini di tahun pandemi, banyak negara berwaspada meningkatkan kondisi ekonominya, maka makin besar tanggung jawab Indonesia untuk memenuhi komitmennya mencegah asap Karhutla berulang.

"Penting sekali dicegah agar tidak memperparah situasi Covid-19 di ASEAN," tegasnya.

Dia melanjutkan, memasuki bulan Agustus 2020, 65 persen wilayah di Indonesia tengah mengalami puncak musim kemarau.

Baca juga : Cegah Covid, Ini Adaptasi Kebiasaan Baru Pelindo 3

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau pemerintah daerah, pengambil keputusan, serta masyarakat luas untuk bersiap mengantisipasi dampak kemarau, termasuk kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, hingga ketersediaan air bersih.

"Kini setidaknya lima provinsi telah menetapkan status siaga darurat karhutla, antara lain Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan, hingga bulan September dan Oktober 2020 mendatang," tuturnya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar menyatakan kegelisahannya akan potensi bencana ganda Covid-19 dan karhutla.

"Covid-19 dan karhutla tidak boleh terjadi secara bersamaan, saya sangat takut akan hal itu," katanya pada Jumat (17/7).

Siti memperingatkan bahwa Indonesia perlu ekstra waspada akan potensi karhutla paling tidak hingga bulan November, dikarenakan mundurnya musim kemarau dari prediksi awal. Pandemi memberikan kesempatan memasuki new normal.

Baca juga : Al-Qaeda Masuki Utara, Militer Mali Lancarkan Kudeta

Jangan lagi jadikan Karhutla bagian dari kehidupan normal kita, apa lagi di masa pandemi Covid-19.

Mari bersama-sama menjadikan new normal ini sebagai suatu kesempatan berubah dan berupaya secara kolektif menuju better normal atau kenormalan yang lebih baik, yaitu Indonesia tanpa asap.

"Lindungi paru-paru dunia, demi paru-paru kita. Cegah Karhutla sekarang," tegasnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.