Dark/Light Mode

Korban Penganiayaan Kebetulan Lewat

TNI Tegaskan Tak Ada Bentrok Dengan Polri

Kamis, 3 September 2020 13:14 WIB
Pangdam Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman S.E., M.M. [Foto: kodamjaya-tniad.mil.id]
Pangdam Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman S.E., M.M. [Foto: kodamjaya-tniad.mil.id]

RM.id  Rakyat Merdeka - Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menyatakan, tak ada bentrokan antara personel TNI AD dengan personel Polri dalam perusakan Polsek Ciracas dan Polsek Pasar Rebo.

Menurutnya, para polisi yang berjaga di masing-masing Polsek itu tak melakukan perlawanan saat peristiwa tersebut terjadi. "Sasarannya hanya kaca dan kendaraan-kendaraan yang diparkir. Jadi tidak ada korban dari kepolisian yang sedang jaga. Sama sekali tidak ada perlawanan dari pihak kepolisian," ujar Dudung di Markas Puspom AD, Jalan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/9).

Memang, ada polisi yang jadi korban penganiayaan. Namun, jelasnya, polisi itu baru pulang dinas. Bukan yang berjaga di Polsek Ciracas maupun di Polsek Pasar Rebo. "Kebetulan ada anggota Polri yang baru lewat dinas, kena imbasnya juga," tuturnya.

Baca juga : Soal Penyerangan Mapolsek Ciracas, Usman Hamid: Institusi yang Tegakkan Hukum Berarti Jaga Martabat

Dudung pun memastikan, TNI-Polri di wilayah Ibukota masih solid. "Jadi TNI dan Polri di wilayah Jakarta ini solid. Tidak ada bentrok antara anggota TNI dan Polri," tegasnya, sambil mengulang kalimat "tidak ada bentrok" selama tiga kali dalam konferensi pers itu.

Sementara itu, Kepala RSPAD Letjen TNI dr Bambang Tri Hasto mengungkapkan, polisi yang jadi korban berpangkat Bripda. Dia tidak menjelaskan, di mana Bripda tersebut mengalami penyerangan. Bambang hanya langsung menjelaskan kondisi Bripda yang mengalami pecah pembuluh darah di paha kanan.

Menurut Bambang, Bripda itu sudah menjalani operasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kemudian pada Selasa (1/9/2020), dia dipindah ke RSPAD karena saturasi oksigennya menurun jadi 70 persen. Setelah diperiksa, Bripda tersebut mengalami masalah di paru-parunya.

Baca juga : KAMI Tegaskan Tak Akan Ganti Kulit Jadi Parpol

Ada pendarahan di saluran paru bagian atas yang menutup saluran napas. Syukur, hari ini kondisinya membaik. "Setelah dilakukan bronkoskopi dan pembersihan saluran napas, pagi ini saturasi 95/99 persen. Artinya, kondisi kualitas pernapasan membaik," ungkapnya. Saat ini, Bripda itu masih menggunakan ventilator.

Sementara dua korban lain yang dirawat di RSPAD adalah M dan P. Di tubuh M ditemukan dua gotri atau logam bulat kecil. Bambang menyebut, tindakan operasi sudah dilakukan terhadap M. Saat ini dia sudah sadar dan dalam kondisi stabil.

Sementara P, ditemukan dua logam di ethmoid bawah mata kanannya. Selain itu, lapisan retina P lepas. Bambang menyebut, P juga sudah dioperasi retinanya. "Namanya vitrektomi, jadi ditempelkan lagi," ungkapnya.

Baca juga : Sinergi BUMN Bentuk Holding Rumah Sakit

Selain ablasio retina, ada robekan di lapisan tiroid dan retinanya. Kerusakan mengenai makula-nya. Karena itu, setelah dilakukan vitrektomi, pasien dilaser kemudian dilakukan tamponade.

Hari ini, kata Bambang, akan dilakukan tindakan pengambilan 2 logam yang berada di bawah mata P. Dia mengatakan 2 logam itu berukuran sebesar gotri 0,7 cm. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.