Dark/Light Mode

Tanggapi Sindiran Megawati

KAMI Tegaskan Tak Akan Ganti Kulit Jadi Parpol

Jumat, 28 Agustus 2020 06:19 WIB
Sejumlah tokoh saat mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), di Tugu Proklamasi, Jakarta, 18 Agustus lalu. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Sejumlah tokoh saat mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), di Tugu Proklamasi, Jakarta, 18 Agustus lalu. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sindiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ditanggapi serius. KAMI menegaskan tidak akan berubah menjadi partai politik (parpol).

Hal itu dikatakan Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani kepada wartawan di Jakarta, kemarin. Menurutnya, KAMI hadir sebagai gerakan moral atas kondisi Indonesia. 

“Bagaimana mungkin kami ini akan menjadi alat atau kendaraan politik orang perorangan atau kelompok yang ingin jadi presiden sedangkan kami tidak akan pernah menjelma menjadi ormas ataupun parpol, nggak mungkin,” ujar Yani, kemarin. 

Baca juga : Gandeng BTN, Sinarmas MSIG Life Tawarkan Asuransi Berobat di Luar Negeri

Yani menegaskan, KAMI adalah gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia. Gerakan ini menyuarakan ide pemikiran kepada pemerintah dan parlemen melalui tuntutan. 

“Kami juga berterima kasih kepada media ternyata respons kami ini juga luar biasa sampai ke desa. Kami tidak akan tergoda. Mungkin kata orang karena dukungan banyak mau menjelma menjadi gerakan ormas atau politik. Kami nggak akan tergoda itu,” tegasnya. 

Sindiran Megawati pun seolah dibalas dengan kelakar. KAMI, kata Yani, mempersilakan PDIP mengusung jagoan untuk Pilpres 2024. Bisa Puan Maharani, Budi Gunawan, atau Tito Karnavian. Katanya, capres hanya bisa diusung oleh parpol bukan gerakan moral seperti KAMI. 

Baca juga : Bank Mandiri Dan KAI Terbitkan Kartu Commuter Pay

“Kalau mau jadi presiden kita dukung Bu Mega lagi kalau Bu Mega mau jadi Presiden, atau Mbak Puan ya silakan itu kan memang wilayah mereka. Wilayah politik kan ada Mbak Puan ada Pak Budi Gunawan atau ada Tito, biarkanlah mereka itu bicara masalah Presiden, mungkin agendanya 2024,” tegasnya. 

Eks politikus PPP itu juga membantah deklarator KAMI Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin punya ambisi untuk agenda Pilpres 2024. Menurutnya, kedua tokoh itu hanya ingin menyelamatkan bangsa dan negara. 

“Nggak lah, mereka berkomitmen baik. Pak Din sudah menyelesaikan masalah dunianya, sudahlah, dia semata-mata ingin menyumbangkan untuk menyelamatkan bangsa ini,” ucapnya.

Baca juga : KPK Panggil Lagi Kardi, Pegawai MA `Teman Dekat` Istri Mantan Sekretaris MA Nurhadi

“Pak Gatot juga. Kenapa Pak Gatot bangkit sebenarnya dia tak mau bangkit, baru akhir-akhir ini saja karena dia merasa ideologi negara sudah mulai terancam dengan isu Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP), jadi ketemunya di situ,” pungkasnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.