Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kantor Lembaga Adat Sumuri, Simbol Perlindungan Hak Masyarakat Teluk Bintuni

Jumat, 4 September 2020 22:36 WIB
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw meresmikan Kantor Lembaga Adat Sumuri/Ist
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw meresmikan Kantor Lembaga Adat Sumuri/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dan Anggota Majelis Rakyat Papua Barat Rafael Sodefa berkumpul di Jety Pelabuhan Teluk Bintuni, untuk segera bergeser ke Distrik Tofoi. Mereka akan menghadiri Peresmian Kantor Lembaga Masyarakat Adat Sumuri.

Wajah-wajah ceria tampak begitu sumringah di antara rombongan yang akan berangkat. Peresmian Kantor Lembaga Adat merupakan penantian lama Suku Sumuri di Distrik Tofoi, Kabupaten Teluk Bintuni. Kantor ini merupakan representasi, simbol dari demokrasi internal suku. Simbol dari perlindungan hak-hak masyarakat adat. 

Perjalanan dari Pelabuhan Teluk Bintuni menuju Distrik Tofoi memakan waktu sekitar dua jam menggunakan kapal cepat atau speed boat. Perjalanan yang lumayan panjang melewati Hutan Mangrove yang begitu luas tak terasa menjenuhkan. Canda tawa rombongan serta celotehan-celotehan mengenai lembaga adat menjadi pelipur di tengah perjalanan ini. 

Dari ujung dermaga tampak masyarakat menggunakan simbol adat Suku Sumuri yang siap menyambut rombongan Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw, MT serta Anggota MRP Barat. Irama musik adat yang mengalun dari tifa begitu kental mengiringi tarian untuk sebuah perhelatan 'Pesta Rakyat' ini.

Baca juga : Kementan Lakukan Audit Eksternal Perbaiki Manajemen Mutu

Seorang Mama menyambut Bupati dengan menitipkan pesan dari bahasa daerah Suku Sumuri sembari mengalungkan sebuah Noken yang sobek. Pesan tersebut begitu jelas yang menginginkan Bupati Kasihiw agar bisa membangun Sumuri di periode keduanya.

"Ini noken yang diberikan merupakan noken yang sobek, artinya: kamu harus bisa memperbaiki noken tersebut, kamu harus bisa membangun Sumuri kembali nanti," ungkap Mama.

Bupati Kasihiw menjawab tantangan dari Mama. Dia menyanggupi permintaan dari Suku yang telah melahirkan Ibu dari Bupati Kasihiw. Pada sambutannya, Bupati Kasihiw mengungkapkan perjalanan panjang dan perjuangan dari Kantor Lembaga Adat ini hingga bisa terbentuk. 

Jalan yang ditempuh bukan jalan yang mulus, kontribusi dari Rafael Sodefa sebagai Anggota MRP Barat serta Kepala Suku Sumuri, hingga Kantor ini bisa berdiri telah menorehkan sejarah. Bupati tak lupa juga mengungkap betapa pentingnya Tofoi dan Sumuri sebagai dapur Negara Republik Indonesia.

Baca juga : Lembaga HAM Stockholm Soroti Penahanan Aktivis Di Turki

"Sumuri ini dapurnya Teluk Bintuni, Dapurnya Papua Barat dan Dapurnya Indonesia. Di sini potensi sumber daya alam begitu besar. Namun saya tidak mau ketika nanti industri di sini bisa berdiri, masyarakat tidak dapat apa-apa. Untuk itulah kenapa saya sangat ngotot mengusung Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) mengenai Dana Bagi Hasil (DBH). Supaya apa? Supaya masyarakat tidak hanya menjadi penonton. Kita harus bisa menjadi tuan di tanah sendiri. Kita juga harus terus menjaga Tanah Sumuri ini," ujar Bupati Kasihiw.

Bupati Kasihiw berharap masyarakat bisa bersabar, karena anggaran untuk pembangunan Sumuri masuk pada anggaran 2021. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah merupakan pembangunan yang dilakukan secara berkala dan tepat sasaran.

"Pembangunan infrastruktur untuk Sumuri ini sudah ada dalam agenda, harusnya tahun 2020 ini sudah berjalan, tetapi Covid yang kemudian menunda agenda itu. Tetapi jangan khawatir, tahun 2021 pembangunan di sini akan jalan, salah satunya yang sudah berdiri, itu Puskesmas bertaraf nasional di kampung ini kan? Itu untuk kita semua," katanya.

"Kita juga akan membangun Pelabuhan di Tofoi, supaya apa? Supaya geliat perekonomian di daerah sini bisa berjalan. Doakan saja semua lancar. Ini negeri tempat saya dilahirkan. Ibu saya asli dari suku Sumuri, maka Sumuri pun tidak mungkin saya lewatkan," imbuhnya yang disambut dengan gemuruh tepuk tangan dari masyarakat.

Baca juga : Pemerintah Ajak Masyarakat Belanja Agar Ekonomi Bangkit

Dengan adanya Kantor Lembaga Adat Sumuri ini, diharapkan segala permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, bisa diselesaikan secara adat. Ini merupakan demokrasi suku yang dipegang sebagai nilai pada masyarakat Papua umumnya. 

Hadirnya Kantor Lembaga Adat Sumuri ini diharapkan sebagai perlindungan terhadap hak-hak adat masyarakat bisa juga terus didorong sampai ke tingkat pemerintah provinsi. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.