Dark/Light Mode

Wamenag Apresiasi Samsul Huda, Mahasiswa Yang Rela Jadi Kuli Bangunan Masjid Tanpa Dibayar

Senin, 7 September 2020 13:07 WIB
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid (kiri) saat menyerahkan penghargaan pada Samsul Huda, Sabtu (7/9). (Foto: Kemenag RI)
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid (kiri) saat menyerahkan penghargaan pada Samsul Huda, Sabtu (7/9). (Foto: Kemenag RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Namanya Samsul Huda. Akrab disapa Huda. Saat ini, usianya 24 tahun. Relatif masih muda. Namun, semangatnya untuk berkontribusi bagi desanya sangat besar.

Tanpa pamrih, Huda mengajar anak-anak ngaji di Masjid Al Muttaqin, Desa Karangtalun, Secang, Magelang. Bahkan, saat masjid tersebut membangun tempat wudhu, Huda rela menyumbang tenaga sebagai kuli bangunan selama satu tahun. Tanpa dibayar.

Padahal, Huda bukanlah orang yang berkelebihan rizki. Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah, Magelang itu bahkan terpaksa mengambil cuti kuliah, karena terkendala biaya.

Baca juga : Asosiasi Penyedia Satpam Harapkan Relaksasi Iuran BPJS dan Pajak

"Samsul istiqamah mengajar. Bahkan, selama satu tahun penuh membantu pembangunan masjid, dia tidak mau dibayar. Padahal, Huda cuti kuliah juga karena terkendala biaya. Tapi ikhlas banget orangnya," terangnya.

Keikhlasan Huda pun terdengar Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, yang meninjau pembangunan tempat wudhu Masjid Al Muttaqin. Pembangunan ini dibiayai Kementerian Agama, dengan dana Rp 50 juta.

Meski dananya terbatas, kualitas fisik tempat wudhu masjid tersebut patut dibanggakan. Sebab, semua warga berkomitmen memberikan yang terbaik untuk masjidnya. Termasuk, Huda yang rela menjadi kuli tanpa bayaran.

Baca juga : Mahasiswa Persoalkan Pembelian Saham Kookmin Bank Di Bukopin

"Huda memang tak pernah mau dibayar. Saya pernah ngasih sembako Lebaran untuk Huda pada tahun 2018 dan 2019. Dia baru mau nerima, setelah kami memaksa," ujar Takmir Masjid Al-Muttaqin, Rofii.

Kisah Huda ini akhirnya sampai ke telinga Zainut Tauhid. Sehingga dalam kunjungannya ke Masjid Al Muttaqin, Zainut menyampaikan apresiasi langsung kepada Huda.

"Alhamdulillah, Wamenag berkenan hadir dan menyampaikan apresiasi kepada Huda. Ini juga bentuk terima kasih takmir masjid dan masyarakat, atas pengorbanan Huda selama ini," tutur Rofii. 

Baca juga : Yang Mau Jadi Tentara Antre, Fokus Sesuai Fungsinya Saja

Huda sendiri, tak merasa banyak berbuat. Baginya, apa yang telah dilakukan adalah suatu bentuk tanggung jawab.

"Sejak kecil, saya belajar ngaji dengan para ustadz di kampung sini. Tongkat estafet berganti. Kini giliran saya yang mengajar mengaji anak-anak desa Karangtalun, Secang di Masjid Al Muttaqin. Buat saya, ini tanggung jawab. Saya hanya mengajarkan apa yang saya bisa, yang pernah saya pelajari dari guru-guru saya di kampung ini," ungkap Huda.

"Saat masjid dibangun, saya tidak punya banyak harta untuk disedekahkan. Karena itu, saya menyumbang tenaga sebagai kuli bangunan," pungkasnya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.