Dark/Light Mode

59 Negara Tutup Pintu Untuk WNI

Pemerintah Tetap Kalem

Kamis, 10 September 2020 07:06 WIB
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha (Foto: Istimewa)
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Pelarangan masuk WNI itu, menurut Judha, diyakini tidak merugikan pelajar dan mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di negara jiran tersebut. "Karena mayoritas sesi perkuliahan masih dilakukan secara daring," lanjutnya.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar mengaku tidak tahu persis sudah berapa negara yang melarang masuk WNI. Lagi pula, menurutnya, penutupan pintu di tengah pandemi bukanlah sesuatu hal yang aneh. "Wajar saja," kata Mahendra, di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin.

Baca juga : Bos BKPM Pede Gak Akan Ngefek Ke Aliran Investasi

Sebab, Indonesia juga memberlakukan kebijakan yang sama. Sehingga, tidak ada yang istimewa dari aturan larangan masuk WNI di negara lain. "Biasa aja," tandasnya, kembali mengulang.

Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah meminta masyarakat melihat penutupan pintu sejumlah negara itu secara objektif. "Tidak proporsional kalau disebutkan Indonesia saja (yang dilarang masuk)," kata Faizasyah, ketika dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Malaysia Ngeledek Nih

Kemenlu, ungkap Faizasyah, sedang memperjuangkan agar negara-negara dengan interaksi ekonomi tinggi bisa membangun koridor bisnis di tengah pandemi, namun dengan protokol kesehatan ketat. Agar aktivitas ekonomi tetap berjalan di tengah ramainya negara-negara tutup pintu. Beberapa negara yang sudah sepakat antara lain Korea Selatan, China, dan Uni Emirat Arab. 

"Ibu Menlu saat berada di Singapura 2 minggu lalu juga menyebutkan bahwa Indonesia dan Singapura sepakat memulai negosiasi pembentukan koridor essential business ini," tuturnya.

Baca juga : Dorong Pergerakan Ekonomi, Kementan Percepat Belanja Pemerintah Di Tengah Pandemi

Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon mengaku prihatin dengan ditutupnya pintu sejumlah negara bagi masuknya WNI. Namun, ia memaklumi, bahwa penutupan pintu itu sebagai upaya untuk keselamatan bersama. "Ini kasus Covid-19 kita sedang tinggi, ya wajarlah mereka melakukan proteksi diri," ucap politisi PDIP itu, singkat tadi malam. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.