Dark/Light Mode

Kubu Ekonomi Vs Kubu Kesehatan, Duetkan Jangan Diduelkan

Minggu, 13 September 2020 07:16 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Instagram/ridwankamil)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Instagram/ridwankamil)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perang kata antara Gubernur Anies Baswedan dengan sejumlah menteri digambarkan sebagai konflik kubu kesehatan vs kubu ekonomi. Yang menolak PSBB total pilihan Anies, digambarkan sebagai kubu ekonomi. Sementara yang mendukung Anies disebut kubu kesehatan. Pantaskah dua kubu ini berduel? 

Cuitan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Kang Emil, terkait memanasnya pro kontra mana yang harus didahulukan dalam masa pandemi Corona ini: kesehatan apa ekonomi, patut direnungkan baik-baik. “Tidak ada kubu ekonomi vs kesehatan. Semuanya saling melengkapi dan menguatkan,” cuit Kang Emil, lewat akun Twitter@ ridwankamil, kemarin. 

Kang Emil membuat cuitan itu setelah menggelar rapat koordinasi penanganan Corona dengan kepala-kepala daerah Jabodetabek. Cuitan Kang Emil yang muncul mulai pukul 19.24 WIB itu, hingga semalam sudah disukai 3200 orang, di-retweet 1400, serta menuai 297 komentar. 

Baca juga : Erick Ngarep Ekonomi Kuartal III Dan IV Membaik

Satu jam kemudian, Emil kembali membuat cuitan. Kali ini, eks Walikota Bandung ini memberikan balasan atas salah satu komentar warganet yang memintanya fokus mengurus Jabar saja. Emil menyebut, mengurusi Bodebek untuk selalu satu frekuensi dan mendukung kebijakan DKI Jakarta itu sama dengan mengurusi kepentingan Jabar. “Mengurusi Covid ini tidak bisa sendiri-sendiri pake kacamata batas administrasi politik semata. Hatur nuhun,” kicaunya. 

Sementara mayoritas warganet menyambut baik cuitan Emil soal tidak adanya silang pendapat. “Alhamdulillah pak kalo begini kan rakyat jadi tenang, semua terkoordinasi dengan baik dan saling melengkapi antara satu dengan lainnya,” cuit @ nitarose38. 

Akun @NugrahaAkbar3 mengamininya. “Alhamdulillah.. Ini yang diharapkan.. Pemerintah satu suara dalam menanggulangi wabah.. Gak nada kubu-kubuan lagi.. Waktunya kolaborasi,” komentarnya. Akun @askos88 juga mencuit serupa. Dia berharap, pemerintah pusat dan daerah mengambil keputusan terbaik. “Ekonomi jangan ambruk. Nyawa rakyat juga selamat. Memang tidak mudah mengambil keputusan di saat pandemi begini. Rakyat juga harus mau peduli mendukung protap kesehatan. Semoga usaha ini Allah kabulkan,” tulis dia. 

Baca juga : Napoli Vs Pescara, Jangan Terlalu Bebani Osimhen

Sementara @Dismas03021740 menyebut, kubu ekonomi dan kubu kesehatan bak anak kembar siam. Keduanya, harus diupayakan hidup. “Tidak ada kubu ekonomi vs kesehatan. Alhamdulilah karena memang keduanya ibarat anak kembar siam yang harus diupayakan hidup dua-duanya,” tuturnya. 

Hal senada juga disampaikan Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah. Menurutnya, untuk melaksanakan PSBB, sektor ekonomi dan sektor kesehatan harus berjalan berbarengan. Kubu kesehatan dan kubu ekonomi harus diduetkan, bukan diduelkan. “Kalau kita melakukan PSBB tapi enggak siap dari segi ekonomi dan kesehatan akan sangat membahayakan,” ujarnya, semalam. 

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menyatakan, semua pihak yang ikut dalam rapat kemarin sepakat, kesehatan harus diutamakan agar ekonomi bisa bergerak. “Sama-sama kita menyadari bahwa tanpa kita membereskan kesehatan tidak mungkin ekonomi bergerak,” tutur Anies, kemarin. 

Baca juga : Kaget, Mantan Dekat Dengan Dea

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) juga mengatakan, kesehatan dan ekonomi berjalan beriringan. Setiap program pemulihan ekonomi akan mengedepankan penerapan protokol kesehatan sebagai prasyarat utama dalam pelaksanaan program. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.