Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Prediksi Ekonomi 2021 Tumbuh 5,5 Persen

Sri Mul Diingetin Jangan Kepedean

Kamis, 3 September 2020 06:40 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersama Menkeu Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR, di Senayan, Jakarta, Selasa (2/9). (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersama Menkeu Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR, di Senayan, Jakarta, Selasa (2/9). (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kondisi ekonomi Indonesia sedang nyungsep. Selangkah lagi masuk resesi. Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani masih amat percaya diri. Dia yakin, ekonomi kita segera bangkit. Sri Mul bahkan berani memproyeksikan, pada 2021, ekonomi bisa tumbuh 4,5-5,5 persen. Sri Mul pun diingatkan, jangan kepedean deh... 

Sri menjelaskan, pertumbuhan 4,5-5,5 persen itu bisa terjadi bila empat faktor yang diasumsikan terlaksana. Pertama, pandemi corona bisa ditangani. Penanganan ini terkait dengan pengadaan vaksin virus corona. 

Baca juga : Dorong Pergerakan Ekonomi, Kementan Percepat Belanja Pemerintah Di Tengah Pandemi

Kedua, kondisi pemulihan kinerja perekonomian global. Ini khususnya hubungan antara Amerika Serikat dan China dan kasus penularan virus corona di dunia. "Pemulihan kinerja ekonomi global, terutama dipengaruhi penanganan pandemi virus corona, faktor geopolitik pasca Pemilu AS, dinamika hubungan AS dan China, serta harga komoditas," ungkap Sri Mul, dalam video conference, kemarin.

Ketiga, upaya reformasi struktural untuk meningkatkan kemudahan usaha dan menarik investasi. Keempat, dukungan kebijakan fiskal melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN). “Ini (pertumbuhan 4,5-5,5 persen) cukup realistis dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut dan baseline pertumbuhan ekonomi yang rendah pada 2020," ujar Sri Mulyani.

Baca juga : Sri Mul Tak Berani Kasih Angin Surga

Penanganan pandemi virus corona yang menyeluruh menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional dan mengembalikan ekonomi menjadi positif. Untuk itu, pemerintah kembali mengalokasikan dana PEN sebesar Rp 356,5 triliun untuk 2021. "Alokasi ini terutama untuk penyediaan dan distribusi vaksin sebagai salah satu prioritas pemerintah dan bantuan sosial untuk mendukung, serta mempertahankan daya beli masyarakat menengah bawah," jelas Sri Mulyani.

Dana yang dialokasikan untuk pemulihan ekonomi nasional tahun depan turun 48 persen dari 2020. Tahun ini, pemerintah mengalokasikan dana mencapai Rp695,2 triliun.

Baca juga : Di Tengah Pandemi, Ekonomi Maluku Tumbuh Positif 1,52 Persen

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan proyeksi hampir sama dengan Sri Mul. Dia menyatakan, perekonomian Indonesia bisa tumbuh di kisaran 4,8-5,8 persen di 2021. "Secara keseluruhan kami berpandangan bahwa kisaran asumsi pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi dalam penyusunan APBN 2021 antara 4,5-5,5 persen kami melihat itu cukup realistis, dan juga sejalan dengan perkiraan BI kami memperkirakan tahun depan di kisaran 4,8-5,8 persen," ujar Perry, saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, di Senayan, Jakarta, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.