Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dokter Kurang, Perawat Kelelahan

`Kalau Begini Terus, Kita Bisa Ambruk`

Selasa, 22 September 2020 07:22 WIB
Para dokter yang berjuang menyembuhkan pasien Covid-19. (Foto: Istimewa)
Para dokter yang berjuang menyembuhkan pasien Covid-19. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di antara pertimbangan Anies Baswedan menginjak rem darurat, adalah karena khawatir RS rujukan tak kuat menampung pasien. Dokter yang akan mengobati dan para tenaga kesehatan seperti perawat, kelelahan karena melonjaknya pasien Corona. Nah, kekhawatiran Gubernur DKI Jakarta itu, ternyata mulai kejadian juga...

"Di semua lokasi, dokter memang kurang, dan perawat juga sudah mulai kecapekan. Seminggu terakhir ini, sangat sibuk," ujar Kepala Bidang Koordinator Relawan Medis Satgas Covid-19, Jossep F William, dalam diskusi virtual, Senin (21/9).

Kondisi ini tak hanya terjadi di Jakarta, tapi juga di semua daerah. Termasuk, di RS Darurat Pulau Galang. 

Baca juga : Pengamat: Kalau Vaksinnya Belum Ada, Kita Tak Bisa Kembali Normal

Jossep mengungkapkan, seorang dokter idealnya menangani 50 pasien. Seorang perawat merawat 10 pasien. Namun, saat ini, rasionya lebih dari itu. Jossep bilang "stok" dokter yang tersedia sudah sangat menipis.

"Sekarang, sebagian besar dari relawan mendukung RS darurat, ada beberapa yang ditempatkan di RS rujukan, tapi tidak terlalu banyak," tuturnya. 

Satgas Penanganan Covid-19 pun akan bekerja sama dengan organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan lainnya untuk menyiapkan tenaga yang dibutuhkan di RS darurat. 

Baca juga : Kurniasih Mufidayati: Ini Alarm Tsunami

Mereka juga mempertimbangkan untuk merekrut dokter internship, dengan tetap didampingi dokter yang sudah berpengalaman. 

Jossep mengingatkan, jika lonjakan pasien terus terjadi, sistem kesehatan Indonesia bisa ambruk. Dia pun meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan Corona. 

"Kalau begini terus, kita akan ambruk karena kewalahan sekali. Sekarang, kita masih tahan. Tapi, kita tidak tahu bisa bertahan sampai kapan," tandasnya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.