Dark/Light Mode

Airlangga: Keamanan Vaksin Sinovac, Kuncinya di BPOM

Jumat, 30 Oktober 2020 20:35 WIB
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto. (Foto : Istimewa)
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) punya peran penting dalam penggunaan vaksin dan menentukan keamanan vaksin Sinovac asal China.

"Kuncinya tetap di BPOM. Untuk Sinovac ada bentuk jadi dan jumlahnya ada 3 juta. Dan itu akan masuk bertahap," kata Airlangga, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (30/10/2020).

Baca juga : Seimbangkan Program Kesehatan dan Ekonomi, Kunci Pemulihan Koperasi Dan UMKM

Airlangga bilang, peran BPOM terkait penggunaan vaksin Covid-19 adalah memastikan tingkat keamanan dan efektifitasnya jika nanti disuntikan kepada  masyarakat.

Airlangga mengungkapkan, BPOM sudah mengirim tim ke Sinovac, China untuk melihat proses uji klinis (clinical trial) tahap ketiga guna memastikan tingkat keamanan vaksin Covid-19.

Baca juga : Peserta BPJS Dibiayai Negara, Orang Kaya Bayar Sendiri Dong

"Jadi beberapa lokasi produksi juga dilihat, sehingga cara pembuatan obat yang baik kemudian protokol dari clinical trial, sehingga tentu utamanya untuk keselamatan aman dan efektif," tuturnya.

Selain itu, BPOM juga sudah melakukan kunjungan ke Uni Emirates Arab (UEA) dan Inggris untuk melihat proses uji klinis tahap ketiga beberapa produsen vaksin Covid-19.

Baca juga : Airlangga: Penanganan Covid-19 Dan Dampak Ekonominya Terkendali

Nantinya, lanjut Menko Perekonomian ini, BPOM juga akan menerima laporan dari uji klinis dari negara-negara lain. Jika hasil yang diterima positif, maka BPOM akan mengeluarkan izin penggunaan vaksin di Indonesia.

"Dengan prosedur yang dipatuhi untuk emergency use authorization (izin penggunaan darurat), maka tentu diharapkan BPOM bisa melakukan evaluasi. Karena Badan POM juga akan mendapatkan laporan clinical trial dari negara lain, termasuk Brazil," imbuhnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.