Dark/Light Mode

Longsor Di Lebak, SMAN 3 Cibeber Terdampak

Sabtu, 31 Oktober 2020 07:12 WIB
Kondisi longsor yang berdampak pada bangunan SMAN 3 Cibeber di Desa Wana Sari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (30/10). (Foto: BPBD Kabupaten Lebak)
Kondisi longsor yang berdampak pada bangunan SMAN 3 Cibeber di Desa Wana Sari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (30/10). (Foto: BPBD Kabupaten Lebak)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hujan dengan intensitas tinggi, memicu terjadinya pergerakan atau patahan tanah yang berakibat terjadinya longsor di Kampung Tegalumbu, RT 02 RW 01, Desa Wana Sari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (30/10).

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengatakan, selain hujan, terjadinya pergerakan tanah juga dipengaruhi oleh kondisi tanah yang labil.

"Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, peristiwa tersebut terjadi dan berdampak pada bangunan sekolah, yakni SMAN 3 Cibeber, dengan kerusakan dua ruang kelas berukuran 8x9 meter, satu ruang perpustakaan berukuran 8x9 meter, dan satu bangunan mushola," jelas Raditya dalam keterangannya, Sabtu (31/10).

Baca juga : Longsor Ciganjur, 1 Tewas, 2 Luka-luka

Sejauh ini, BPBD Kabupaten Lebak telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Banten, pihak kecamatan, pihak sekolah dan masyarakat setempat guna melakukan pemantauan, serta pendataan di lokasi kejadian.

"Korban jiwa dinyatakan nihil, dan kerugian masih dalam pendataan lebih lanjut," tutur Raditya.

Waspada Dampak La Nina

Baca juga : Besok Bukan Cuti Bersama, ASN dan Pegawai BUMN Tetap Masuk

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan data prakiraan cuaca yang menyebutkan, hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Banten, hingga Sabtu (31/10).

Selain Banten, prakiraan cuaca serupa juga berlaku untuk sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Papua.

BMKG sebelumnya juga menyebutkan, tingkat intensitas curah hujan selama musim penghujan di penghujung tahun 2020 dan di awal tahun 2021 meningkat hingga 40 persen, akibat dampak fenomena La Nina.

Baca juga : Longsor Di Polman Sulbar Tewaskan Tiga Orang Warga

"Karena itu, BMKG meminta pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah, dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam mengurangi risiko bencana terkait fenomena La Nina, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung dan angin kencang," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.