Dark/Light Mode

Jokowi Pengen Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Jadi Contoh

Selasa, 3 November 2020 13:50 WIB
Presiden Jokowi di acara penyerahan Surat Keputusan Perhutanan Sosial kepada Kelompok Tani Hutan dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial, di Taman Hutan Pinus Kenali, Jambi. [Foto: Twitter Kemenko Perekonomian]
Presiden Jokowi di acara penyerahan Surat Keputusan Perhutanan Sosial kepada Kelompok Tani Hutan dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial, di Taman Hutan Pinus Kenali, Jambi. [Foto: Twitter Kemenko Perekonomian]

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo menargetkan 12,7 juta hektare lahan perhutanan sosial terdistribusi ke masyarakat hingga 2024 mendatang. Selain aspek legalitas, Jokowi kepingin muncul banyak Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang bisa jadi percontohan.

Hal itu ditegaskan Presiden Jokowi dalam pengantar rapat terbatas (ratas) tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis perhutanan sosial. Ratas ini digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/11).

Baca juga : Rektor IPB: Sektor Pertanian Penyelamat Pembangunan Nasional Di Masa Covid

Sejauh ini, hingga September 2020 realisasi, lahan perhutanan sosial mencapai 4,2 juta hektare. Masih ada sisa sekitar 8 juta hektar lagi hingga 2024.

"Memang ada sebuah peningkatan akumulatif yang cukup besar dalam lima tahun pertama kemarin. Tapi masih ada sisa juga," katanya.

Baca juga : Geliat Pelaku Usaha Kecantikan Di Bali Hadapi Pandemi

Selain aspek legalitas atau izin pemanfaatan lahan kepada masyarakat, hal lain yang tidak kalah penting adalah pendampingan. Sehingga Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial bisa dimaksimalkan untuk aspek bisnis. Tidak hanya agroforestri, tapi juga ke bisnis ekowisata, agrosilvopastoral, hingga bisnis bioenergy.

"Bisnis hasil hutan bukan kayu ini banyak sekali, bisnis industri kayu rakyat. Semuanya sebetulnya menghasilkan," lanjut Jokowi.

Baca juga : Kementan Dorong Kekuatan Ekspor Pertanian Indonesia Melalui Gratieks

Setelah SK dibagikan, Jokowi berharap penyiapan sarana dan prasarana produksi dan pelatihan-pelatihan digenjot. Dengan begitu, mantan Wali Kota Solo itu yakin, kelompok usaha perhutanan sosial ini bisa berkembang dengan baik.

"Saya harapkan, tahun ini, tahun depan, betul-betul bisa muncul entah berapa KUPS yang bisa kita jadikan contoh untuk benchmarking bagi kelompok-kelompok yang lain," pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.