Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gunung Merapi Siaga, Sebagian Warga Desa Mulai Mengungsi

Jumat, 6 November 2020 12:54 WIB
Warga desa di sekitar kawasan Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai mengungsi pada Jumat (6/11/2020), menyusul peningkatan status aktivitas gunung tersebut menjadi Siaga. [Foto: BPBD Kabupaten Magelang]
Warga desa di sekitar kawasan Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai mengungsi pada Jumat (6/11/2020), menyusul peningkatan status aktivitas gunung tersebut menjadi Siaga. [Foto: BPBD Kabupaten Magelang]

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagian warga yang tinggal di beberapa desa di sekitar kawasan Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai mengungsi pada Jumat (6/11/2020). Hal ini dilakukan setelah status aktivitas gunung berapi itu dinaikkan menjadi siaga.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto, semalam ada kesepakatan dari aparat Desa Paten, Krinjing, dan Ngargomulyo di Kecamatan Dukun, untuk mulai mengungsikan sebagian warga, demi meminimalkan dampak jika Gunung Merapi meletus.

"Hal ini bisa dipahami. Karena status Merapi menjadi siaga ditetapkan kemarin jam 12.00. Kalau sore hari, mereka mengungsi belum cukup siap secara psikologi. Baru hari ini bisa dilakukan evakuasi," katanya.

Baca juga : Meski Resesi, Ekonomi Indonesia Mulai Membaik

Edy menjelaskan, konsep Desa Bersaudara dijalankan dalam pengungsian warga di desa-desa yang ada di sekitar Gunung Merapi. Dalam hal ini, desa-desa yang berada di kawasan rawan bencana Merapi, dipersaudarakan dengan desa-desa penyangga, yang antara lain akan menjadi tempat warga desa di kawasan rawan bencana mengungsi.

Warga dari Desa Paten bisa mengungsi ke Desa Banyurojo di Kecamatan Mertoyudan, warga Desa Ngargomulyo bisa mengungsi ke Tamanagung di Kecamatan Muntilan, dan warga Desa Krinjing bisa mengungsi ke Desa Deyangan di Kecamatan Mertoyudan.

"Jadi mereka mengungsi bukan diungsikan. Karena konsep Desa Bersaudara adalah pemberdayaan masyarakat. Konsep manajemen pengungsian berbasis masyarakat itu berangkat dari pengalaman tahun 2010, sehingga dengan ini lebih tertata," kata Edy.

Baca juga : BKPM: Investasi Di Jawa Dan Luar Jawa Mulai Berimbang

Saat ini, jelasnya, warga di Desa Krinjing sudah mulai mengungsi. Warga yang bergerak menuju tempat pengungsian utamanya mereka yang termasuk dalam kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, orang sakit, warga lanjut usia, dan penyandang disabilitas.

Menurut Edy, pada Jumat, ada 50 warga Dusun Trono, 50 warga Dusun Trayem, dan 60 warga Dusun Pugeran di Desa Krinjing yang mengungsi ke Desa Deyangan di Kecamatan Mertoyudan.

"Mereka mengungsi dengan kendaraan sendiri. Disiapkan enam unit mobil. Kemudian dikawal oleh ambulans. Memang konsepnya seperti itu. Setiap perjalanan, ada yang mengawal, ambulans dan dari Polsek serta Koramil," kata Edy. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.