Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tak Diakui Sebagai Perwakilan Istana
Fadjroel Manut, Ngabalin Memilih Maju Tak Gentar
Sabtu, 14 November 2020 07:13 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin dan Jubir Presiden Fadjroel Rachman, kasih komentar terkait dirinya tidak masuk daftar nama yang berhak mewakili Istana.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, hanya tiga orang yang pernyataannya boleh dikutip mewakili Istana: dirinya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Ngabalin mengaku tak pernah di larang berbicara atas nama Istana. Semua masih normal-normal saja sampai saat ini.
Apalagi, Ngabalin merasa belum pernah melakukan kesalahan. “Selama ini alhamdulillah, kan tidak ada salah ngomong saya kan,” kata Ngabalin saat dikonfirmasi Rakyat Merdeka, kemarin.
Jika pun, suatu waktu ia salah bicara, menurutnya, masih ada sumber lain dengan tingkatan yang lebih shahih di atasnya bisa melakukan klarifikasi.Yakni Moeldoko.
Baca juga : Fadjroel Dan Ngabalin Bagaimana Nasibnya
Ia menjelaskan, KSP adalah delivery unit kerja presiden.Yang kedudukannya sebagai mediator untuk memfasilitasi semua urusan-urusan pemerintah dengan masyarakat yang tersumbat.
Sebagai salah satu Tenaga Ahli Utama KSP, dia bertugas menyalurkan informasi penting dari kerja kerja Presiden dan Pemerintah.
“Sama sekali kami tidak dihalangi untuk bicara,” ungkapnya. “Kalau mengambil peran itu, tidak mungkin tidak ngomong ke wartawan,” sambung dia.
Tapi apa pernyataannya masih boleh mewakili atas nama Istana? Menurut Ngabalin, tidak tertutup kemungkinan. Masih sama seperti sebelumnya.
“Kalau nanti, umpama ada halhal penting dari presiden harus disam paikan atas izin Kepala Staf Presiden dalam hal ini Pak Moeldoko, tidak masalah. Normal saja itu, seperti biasa,” jelasnya.
Baca juga : Bamsoet Dorong Peritel Manfaatkan Kemajuan Teknologi
Anggota Komisi I DPR periode 2004-2009 itu mengatakan, apa yang disampaikan Moeldoko adalah langkah preventif. Agar, jika ada kesalahan komunikasi di lingkungan Ring 1 itu, masih bisa diklarifikasi. “Bisa dibetulkan oleh Pak Praktik, Pak Pramono dan Pak Moeldoko,” ucapnya.
Ngabalin juga membantah isu adanya evaluasi internal terkait komunikasi Istana. Yang ada, ungkapnya, sistem komunikasi baru, sedang dibangun oleh Pemerintah.
“Diharapkan, Kementerian, lembaga, humas, dan juru bicara itu bisa merepresentasikan kementerian dan lembaga atas nama pemerintah dan klaster yang ada. Seperti di Undang undang Cipta Kerja itu,” tuturnya.
Jubir Kepresidenan, Fadjroel Rachman juga bicara soal ini. Bedanya, dia bicara di dunia maya saat menimpali cuitan wartawan senior Uni Lubis di akun @unilunis, yang memajang berita Moeldoko soal hanya 3 orang yang berhak mewakili Istana itu.
Kepada Uni, Fadjroel mengamini pernyataan Moeldoko. Bahwa hanya tiga orang yang pernyataannya bisa mewakili Istana. Jubir, tidak.
Baca juga : Makin Seger, Pertamina Group Kini Dipimpin 9 Anak Muda Bertalenta
“Betul yang disampaikan Pak Moel doko @KSPgoid. Karena TUPOKSI saya sebagai SKP bidang komunikasi/ @JubirPresidenRI hanya menyampaikan/ mengkomunikasikan/menjabarkan arahan/pidato/kebijakan Presiden @jokowi kepada publik (audience),” cuit Fadjroel.
Lalu, Fadjroel disambar warganet lain. “Kalau di Twitter apa yang membedakan cuitan pribadi atau sebagai jubir presiden bang,” tanya Andre Agusta Rahman.
Fadjroel menjawab, “Kalau ada tanda FR itu pribadi. Kalau ada hestek #jubir itu resmi. Tapi, untuk akun official, silakan ikuti @JubirPresidenRI.” Begitu jawaban Fadjroel sambil menambahkan kode “FR”. Berarti cuitan Fadjroel ini atas nama pribadi, bukan mewakili Istana. Begitu kan? [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya