Dark/Light Mode

Survei Kinerja Menteri

Terawan Terjelek, Ah, Sudah Biasa

Selasa, 17 November 2020 07:26 WIB
Menkes Terawan Agus Putranto (Foto: Istimewa)
Menkes Terawan Agus Putranto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indef-Datalyst Center mengeluarkan hasil riset tentang menteri yang mendapat sentimen negatif dari publik. Juaranya, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. Mendengar hasil riset ini, warganet tak kaget. Label Terawan menteri terburuk dianggap sudah biasa.

Riset analisis sentimen tentang kinerja pemerintah ini dilakukan dengan pengumpulan data (data mining) selama hampir setengah tahun. Mulai Juli sampai 13 November 2020. Selama periode tersebut, terkumpul sekitar 2,18 juta percakapan di media sosial, dengan kata kunci Joko Widodo, Presiden Jokowi, Jokowi. Juga kata kunci menteri, seperti: Terawan Agus Putranto, Menkes Terawan, Menteri Kesehatan.

Hasilnya, Terawan berada di puncak, dengan sentimen negatif tertinggi, sebesar 74 persen. Selisihnya jauh dengan menteri yang berada di peringkat kedua dan ketiga, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (dengan sentimen negatif 57 persen), dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate (dengan sentimen negatif sebesar 55 persen). 

Baca juga : Bertemu Komnas Perempuan, Bamsoet Soroti Tingginya Kekerasan Terhadap Kaum Hawa

Sumber sentimen negatif terhadap Terawan berasal dari bantahan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) atas klaim pujian terhadap Terawan dan kursi kosong dalam program televisi Mata Najwa. "Sentimen negatif Menteri Kesehatan paling tinggi, mencapai tidak kurang dari 74 persen, tetapi sedikit turun dibandingkan dengan sentimen pada masa puncak kekhawatiran terhadap Covid beberapa bulan awal setelah outbreak (wabah) bulan Maret dan April 2020," demikian keterangan Indef, kemarin. 

Ini bukan yang pertama Terawan memuncaki posisi menteri yang dianggap paling buruk. Terawan sudah jadi "langganan" posisi menteri terburuk di berbagai survei dan dianggap pantas diganti. 

Dalam survei yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO) tiga pekan lalu, 57 persen responden berharap Presiden Jokowi mencopot Terawan. "Ada dua nama yang menurut saya konsisten, yaitu Terawan Agus Putranto dan juga Yasonna Laoly," ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, dalam konferensi pers virtual, Rabu (28/10). 

Baca juga : Jenderal RS Soekanto Digelari Pahlawan Nasional, Polri Bangga

Hasil survei Vox Populi Research Center yang dirilis 5 Oktober juga menempatkan Terawan sebagai menteri yang dipandang kinerjanya paling buruk. Tingkat kepuasan terhadapnya hanya 0,1 persen. 

Warganet menanggapi hasil riset Indef dengan datar. "Ah sudah biasa itu, Pak Terawan langganan jadi menteri terburuk di survei," cuit @zain_haddy. "Iya, wajar," sambung @JohnSan843. Akun @abi_21 ikut-ikutan menyambar. "Nggak perlu disurvei ini mah," kicaunya. 

Sementara, akun @gamapila menyebut, hasil riset dan hasil survei tampaknya tak berpengaruh pada posisi Terawan. "Masalahnya, tingkat kepercayaan publik tidak mempengaruhi posisinya. Yang mempengaruhi itu tingkat kepercayaan Presiden," komentarnya. "Pak @jokowi kita menunggu aksi nyata darimu #reshufflekabinet," imbuh @YudhiWidodo2. 

Baca juga : Dekati Jepang, Menteri BUMN Jajaki Kerja Sama Bisnis Strategis

Akun @bayucputro menganggap, survei soal Terawan tak dibutuhkan. Yang dibutuhkan adalah sikap ksatria Terawan mengakui kesalahan menangani pandemi Covid-19. "Saat ini yang dibutuhkan bukan survei tentang Terawan, tapi bagaimana dia bertanggung jawab atas apa yang sempat menjadi kesalahannya. Kalau kesatria, akui itu, lalu kerja sesuai tugasnya. Jika pun berhasil bukan hal yang luar biasa karena memang tugasnya," cuitnya, bijaksana. 

Tapi, ada juga warganet yang mendukung Terawan. Akun @Julie307salah satunya. "Bagaimanapun rakyat tetap percaya dengan pemerintahnya, tak terkecuali dr. Terawan. Beliau sudah berupaya maksimal untuk melawan covid-19," tulis dia. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.