Dark/Light Mode

DKI Dan Jabar Saling Salip Jadi Jawara Corona

Selasa, 8 Desember 2020 07:17 WIB
DKI Dan Jabar Saling Salip Jadi Jawara Corona

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama sepekan terakhir jumlah pasien Covid-19 terus melonjak. Bahkan sempat tembus 8 ribu kasus pada Kamis (3/12). Sang juara Corona pun saling salip.

Pada Sabtu (5/12), DKI Jakarta menjadi provinsi paling tinggi menyumbang kasus aktif positif Corona, sebanyak 1.360 kasus. Sementara Jawa Barat, menempati posisi kedua dengan 1.086 kasus.

Namun, pada Minggu (6/12), Jawa Barat menyusul DKI Jakarta dengan jumlah kasus 1.388. Diikuti DKI Jakarta dengan 1.331 penambahan kasus Corona dan Jawa Timur 572 penambahan kasus.

Baca juga : Akibat Hujan Deras Dan Luapan Kali Ciliwung, 34 RT Di Jakarta Tergenang Banjir

Sementara kemarin, DKI Jakarta kembali memimpin dengan penambahan kasus paling tinggi 1.466, disusul Jawa Barat 1.171 dan Jawa Tengah 594 kasus baru. Dengan begitu, total konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia menjadi 581.550 orang.

Lantas, apa penyebab utama terjadinya lonjakan tersebut? “Ketidaksiplinan masyarakat (menjalankan protokol kesehatan) penyebab melonjaknya pasien Covid-19.

Kalau menerapkan protokol kesehatan dengan setengah hati, Corona tak akan sirna,” jawab anggota Subid Tracing Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Retno Asti Werdhani saat konferensi pers di Graha BNPB secara virtual, kemarin.

Baca juga : Waspada, Semua Tempat Berpotensi Jadi Klaster Corona

Selain itu, lanjut staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, kesimpangsiuran informasi juga menambah kesalahpahaman masyarakat menghadapi Covid-19.

Banyak informasi di media sosial yang salah. Karena itu, Asti mengajak masyarakat menjadi garda terdepan dalam upaya menekan penyebaran Virus Corona. Salah satunya dengan memberdayakan kader atau ketua Satgas Covid-19 di tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).

“Yang namanya garda terdepan bukan lagi tenaga kesehatan, mereka itu benteng terakhir. Masyarakat yang jadi garda terdepan, yang bisa menyembuhkan adalah mereka sendiri,” terangnya.

Baca juga : DKI Jakarta Kembali Perpanjang PSBB Transisi

Asti mengatakan, kaderkader tersebut dapat menjadi influencer bagi mesyarakat sekitarnya dengan menggencarkan gerakan 3M yakni, Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak.

Selain itu, mereka juga dapat menjadi tim tracer guna melakukan pelacakan kontak erat pasien Covid-19. “Para Satgas juga diharapkan menyampaikan berita yang benar di media agar tidak menimbulkan misinformasi yang menyebabkan masyarakat tidak percaya,” pungkasnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.