Dark/Light Mode

Erick Berikan Sinyal Hery Jadi Bos Himbara Syariah

Minggu, 29 November 2020 06:06 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dan Wapres Ma`ruf Amin (Foto: IG Erick Thohir)
Menteri BUMN Erick Thohir dan Wapres Ma`ruf Amin (Foto: IG Erick Thohir)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sinyal bahwa Hery Gunardi sebagai calon kuat Direktur Utama (Dirut) Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) Syariah.

Desas-desus Hery Gunardi menempati kursi nomor satu Himbara Syariah sudah berseliweran. Kabar itu makin menguat setelah Hery ikut mendampingi Erick mengunjungi Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Selasa (24/11).

“Semoga rencana ini berjalan dengan baik. Dan Insya Allah, dapat menguatkan ekonomi syariah Indonesia. Memakmurkan masyarakat dan tentunya umat Muslim di Indonesia,” tulis Erick dalam keterangan fotonya bersama Wapres dan Hery di laman Instagramnya.

Peneliti Ekonomi Institute for Development for Economics and Finance (Indef) Fauziah Rizki Yuniarti berharap, penggabungan BRI Syariah, Bank Mandiri Syariah dan BNI Syariah, dapat memperbesar pembiayaan ke sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Salah satunya adalah dengan mengembangkan Bank Wakaf Mikro (BWM) sebagaimana amanah Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Menurut Fauziah, peningkatan porsi pembiayaan ke UMKM sudah sewajarnya masuk ke Rencana Bisnis Bank Syariah BUMN.

Baca juga : Partai Gelora Ingin Penghafal Al Quran Jadi Panglima TNI

Sehingga, hal itu tidak sekadar memenuhi menjalankan persyaratan minimum yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) yakni 20 persen dari total pembiayaan.

“Itu untuk menjawab keraguan masyarakat, bahwa Bank Syariah BUMN nanti tidak hanya fokus ke konglomerat,” kata Fauziah kepada Rakyat Merdeka.

Sekadar informasi, dalam Peraturan BI (PBI) No. 17/12/ PBI 2015 mensyaratkan pembiayaan perbankan syariah ke UMKM minimum 20 persen dari total pembiayaan.

Fauziah melihat, selama ini bank-bank syariah hanya berusaha sebatas memenuhi angka persyaratan yang ditetapkan BI.

Misalnya, Bank Syariah Mandiri, sejak enam tahun belakangan porsi pembiayaannya untuk UMKM terus menurun. pada 2014, 29,74 persen. 2015 sebesar 27,86 persen. 2016 sebesar 25,52 persen.

Baca juga : Gus Jazil Dorong Lombok Utara Kejar Ketertinggalan

2017 sebesar 22,89 persen. 2018 sebesar 20,46 persen. Dan, 2019 sebesar 16,85 persen. Dirut BRI Syariah (BRIS) Ngatari mengungkapkan, bank hasil penggabungan nanti tetap akan mempertahankan bisnis yang saat ini dijalankan oleh masing-masing bank.

“Bank hasil merger akan fokus wholesale dan konsumer. UMKM juga lanjut. Karena BRI Syariah fokus pada UMKM, kami komit. Pada dasarnya bisnis ketiga bank akan dilanjutkan,” terang Ngatari kepada Rakyat Merdeka.

Corporate Secretary Mandiri Syariah, Ivan Ally menegaskan, pihaknya akan tetap fokus memberikan pembiayaan ke UMKM. “Insya Allah kami berkomitmen membantu nasabah UMKM untuk terus tumbuh,” tegasnya kepada Rakyat Merdeka.

Untuk tahun ini, paparnya, pembiayaan memang tidak gencar. Karena, pihaknya fokus melakukan restrukturisasi. Sebab, sekitar 40 persen nasabah Mandiri UMKM terdampak pandemi Covid-19.

Hingga saat ini Mandiri Syariah telah merestrukturisasi pembiayaan senilai Rp 8 triliun, kepada lebih dari 28 ribu nasabah di seluruh Indonesia. “Itu mengapa di tahun ini pembiayaan ke UMKM tak segencar tahun lalu,” terangnya.

Baca juga : Usai Serahkan Pernyataan Sikap Ke MK, Massa Buruh Bubarkan Diri

Senior Executive Vice President Mandiri Syariah Wawan Setiawan menambahkan, pihaknya telah menggandeng BUMN asuransi terkait layanan penjaminan pembiayaan UMKM.

“Jadi dari tambahan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) Rp 1 triliun, kami fokuskan ke UMKM dengan penjaminan Askrindo Syariah dan Jamkrindo Syariah,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.