Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Budaya Literasi Cerdaskan Anak Bangsa Dan Wujudkan SDM Unggul

Kamis, 10 Desember 2020 16:33 WIB
Talkshow `Budaya Literasi Untuk Mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju` dengan narasumber Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dan Anggota Komisi X DPR My Esti Wijayati, Kamis (10/12). (Foto: Perpusnas)
Talkshow `Budaya Literasi Untuk Mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju` dengan narasumber Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dan Anggota Komisi X DPR My Esti Wijayati, Kamis (10/12). (Foto: Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Budaya literasi menjadi jalan utama guna mencerdaskan dan mensejahterakan anak bangsa sekaligus mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk kemajuan Indonesia. Demikian benang merah talkshow "Budaya Literasi Untuk Mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju" dengan narasumber Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando dan Anggota Komisi X DPR My Esti Wijayati, Kamis (10/12).

Syarif Bando mengatakan, Perpusnas harus mampu mentransferkan ilmu pengetahuan yang ada dengan segala keterbatasan, termasuk SDM dan anggaran yang masih rendah. Hal ini menjadi tantangan yang tengah dibangun. 

"Tujuan akhir kita adalah menghantarkan masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur. Maka, kami membangun strategi literasi dan menjadi fasilitator untuk semua anak bangsa agar memiliki literasi pengetahuan, keterampilan, dan keahlian sehingga mampu berdaya saing," ujar dia.

Salah satu upaya mencetak SDM yang berdaya saing dengan ruang kreativitas lewat program transformasi layanan berbasis inklusi sosial. Dengan begitu, akan ada ruang saling berbagi pengalaman, belajar secara kontekstual, dan melatih kecakapan keterampilan. Dengan SDM yang memiliki kemampuan literasi, diharapkan mampu mengerek kreativitas masyarakat dan menipiskan kesenjangan terhadap akses informasi. 

Baca juga : Asah Literasi Anak, Buku Harus Lebih Prioritas Dari Gadget

Syarif menjelaskan, kemampuan literasi sebagai modal manusia merupakan salah satu kontributor utama bagi pertumbuhan ekonomi. Individu dengan kemampuan literasi yang baik memiliki peluang besar untuk sukses di pasar kerja. 

"Literasi adalah modal penting ketika memasuki persaingan global yang menjadikan manusia berfungsi maksimal dalam masyarakat. Kecakapan hidup bersumber dari kemampuan memecahkan masalah melalui kegiatan berpikir kritis," ungkap Bando.

Tumbuh kembang literasi, lanjut Syarif, mestinya tidak hanya dilaksanakan institusi pemerintah dan pendidikan formal. Perlu ada sinergi dengan pihak lain. Karena itu, penting untuk membangun kesadaran bahwa untuk mewujudkan masyarakat yang literat merupakan tugas bersama segenap lapisan masyarakat. 

"Kemajuan infrastruktur dan teknologi 4.0 hendaknya sejalan dengan peningkatan SDM. Perpustakaan memainkan peran optimalisasi kapasitas SDM yang menjadi kunci Indonesia maju di masa depan. Alhasil, menciptakan SDM yang unggul, mandiri, dan berdaya saing di era global," jelas Syarif.

Baca juga : Adaptasi Kebiasaan Baru Bagi Guru dan Murid di Sekolah

Sementara, My Esti Wijayati menjelaskan, saat ini yang menjadi pekerjaan rumah adalah meningkat budaya literasi di Indonesia yang masih rendah. Literasi yang dimaksud bukan sekadar membaca dan berhitung, tapi kemampuan akses mendapatkan ilmu pengetahuan dan menerjemahkan menjadi kegiatan guna meningkatkan perekonomian dan masyarakat menjadi lebih sejahtera. 

"Budaya literasi, infrastruktur, dan peningkatan SDM harus berjalan seiring. Untuk menciptakan SDM yang unggul, jangan hanya di perkotaan saja, namun juga hingga ke tingkat masyarakat pedesaan," jelasnya. 

Untuk mengatasi ini, kata dia, semua pihak, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus membuat upaya ini menjadi skala prioritas untuk mewujudkan SDM unggul. Kunci utamanya adalah indeks literasi yang memadai atau tinggi, sehingga nantinya masyarakat pedesaan juga memahami dengan melakukan gerakan masif budaya literasi. 

"Untuk itu, kami di legislatif juga akan berupaya meningkatkan anggaran literasi. Karena, saat ini, dengan adanya pemotongan dana akibat pandemi Covid-19, semua menjadi berjalan tidak maksimal," ujar dia.

Baca juga : Festival Budaya Anak Bangsa tahun ke XII, Asah Kreatifitas

Esti menambahkan, minimnya anggaran di berbagai daerah membuat budaya literasi cukup rendah yang kemudian berimbas pada kemampuan SDM yang terbatas. Untuk itu, diperlukan skala prioritas utama meningkatkan budaya literasi. Hal ini demi mewujudkan keinginan bersama, dan tentunya membutuhkan sinergitas yang kuat dan saling mendukung satu sama lain. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.