Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Beredar Foto Ngaji Nggak Pakai Masker
Putri Gus Mus: Abah Konsisten Terapkan Protokol Kesehatan
Kamis, 7 Januari 2021 12:53 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Putri ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) KH. Musthofa Bisri (Gus Mus), Ienas Tsuroiya membantah ayahnya tak konsisten dalam memperingatkan dan menerapkan protokol kesehatan. Terutama memakai masker dan menjaga jarak.
Awalnya, Ienas menyebut, ada yang mengirim pesan pribadi kepada dirinya dan menyampaikan sebuah pertanyaan dari temannya sesama anggota WhatsApp grup ketika menyaksikan video singkat Gus Mus tentang pentingnya masker. Video singkat yang beredar luas di WhatsApp grup itu merupakan cuplikan pengajian rutin di bulan Ramadan tahun lalu. Dalam video itu Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengingatkan pentingnya ikhtiar dalam menghadapi pandemi, salah satunya dengan memakai masker.
"Bisa dicari sendiri videonya di YouTube. Terus-terang saya nggak tahu apakah mereka yang memposting ulang video itu meminta ijin dulu kepada tim Gus Mus Channel sebagai pemilik hak cipta," cerita Ienas dalam postingan statusnya di Facebook, Kamis (7/1).
Ienas menyatakan, orang yang mempertanyakan kenapa Gus Mus tidak memakai masker ketika ngaji dipastikannya tidak mengenal Gus Mus dengan baik. Selain itu, tidak rutin mengikuti postingan-postingan di media sosial.
Baca juga : Jokowi Minta Gubernur Kerja Keras Kencengin Protokol Kesehatan 3T-3M
"Pokoknya suudzon dulu, menuduh Abah tidak konsisten, menganjurkan orang pake masker tapi beliau sendiri tak bermasker," ujar istri dari Ulil Absar Abdalla ini.
Ditegaskannya, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang ini adalah salah satu tokoh yang konsisten, walk the talk, alias selalu melakukan apa yang dikatakan. Bahkan, kata Ienas, sebelum pemerintah secara resmi menetapkan karantina wilayah, Gus Mus sudah membatalkan semua agenda pengajian luar kota.
"Keputusan yang berat, terutama buat pihak pengundang, karena mereka rata-rata meminta waktu jauh hari sebelumnya kadang lebih dari setahun sebelumnya," terangnya.
Sejak Maret 2020 hingga sekarang, lanjut Ienas, Gus Mus hanya bepergian ke Yogyakarta sekali dan ke Jakarta sekali untuk menghadiri akad nikah ponakan dan kerabat. Selebihnya, Gus Mus di rumah saja. Sempat menggelar akad nikah sederhana di rumah Leteh, untuk santri dan ponakan, dengan undangan terbatas dan protokol kesehatan ketat. Gus Mus juga sempat hadir di acara akad nikah di Rembang. Tetapi bisa dihitung dengan jari jumlah undangan yang datang.
Baca juga : Wali Kota Tomohon: Jadikan Natal Sebagai Momentum Penerapan Protokol Kesehatan
Selain itu, Ponpes Raudlatut Tholibin, Leteh, sampai sekarang belum mengijinkan semua santri kembali ke pondok. Sebelum pandemi, jumlah santri putra 300 orang. Sekarang hanya 70. Sedangkan santri putri, sebelum pandemi 200 orang, sekarang tersisa 23 orang. Total jumlah santri hany 93 orang.
"Semua santri wajib memakai masker, terutama ketika ngaji. Duduknya juga berjauhan. Jadi meski Abah tidak memakai masker, tetap patuh protokol kesehatan karena menjaga jarak dengan para santri," tegasnya.
Ienas pun melengkapi penjelasannya dengan foto-foto pengajian rutin Gus Mus sebelum dan setelah pandemi. Dikatakannya, bagi yang rutin menyimak pengajian Gus Mus, pasti akan segera tahu bedanya. Sebelum pandemi, santri berjejalan sampai mepet ke kursi dan meja deklarator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
"Sebelum pandemi, admin Gus Mus Channel juga sesekali mengambil gambar para santri. Tapi sejak pandemi sepertinya sengaja fokus ke Abah, atau Mas Yahya dan Pak Kiai Syarof, ketika beliau yang ngaji. Karena kondisinya memang "menyedihkan"," sebutnya.
Baca juga : 278 Kafe Langgar Protokol Kesehatan
"Aula sebesar itu hanya diisi beberapa orang saja. Apalagi ketika Ngaji Al-Ibriz tiap Jumat. Sebelum pandemi, pesertanya, sebagian besar bapak-bapak ibu-ibu sepuh dari berbagai daerah sekitar Rembang, bisa mencapai 1500 orang. Sekarang? Paling sekitar 20 orang saja," pungkasnya. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya