Dark/Light Mode

Lagi Darurat Corona, Sriwijaya Air Jatuh

Ya Allah, Sedih Banget...

Minggu, 10 Januari 2021 08:05 WIB
Petugas Kepolisian, Basarnas dan warga, menunjukkan kabel dan serpihan yang diduga bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak di wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta, kemarin. Sampai tadi malam, upaya pencarian pesawat rute Jakarta-Pontianak itu, terus dilakukan di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. (Foto: Istimewa)
Petugas Kepolisian, Basarnas dan warga, menunjukkan kabel dan serpihan yang diduga bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak di wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta, kemarin. Sampai tadi malam, upaya pencarian pesawat rute Jakarta-Pontianak itu, terus dilakukan di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Bagaimana hasilnya? Sampai pukul 23.00 WIB, belum ada kabar melegakan. Memang, ada beberapa hal yang sudah ditemukan. Tapi, masih kecil-kecil. Misalnya, ada gulungan-gulungan kabel. Serpihan-serpihan. Barang-barang bawaan penumpang. Semua temuan ini dikumpulkan untuk dianalisa. Rencananya, pagi ini tim pencarian akan kembali melakukan penyelaman dan memperlebar pencarian.

Kenapa pesawat ini bisa kecelakaan? Pengamat penerbangan, Gerry Soejatman tidak ingin menduga-duga. Dia hanya mendengar pesawat sempat terbang di ketinggian 11 ribu kaki, kemudian menukik cepat ke ketinggian 250 kaki. Apa penyebabnya, Gerry tidak ingin mendahului laporan KNKT.

Soal usia pesawat yang berumur 26 tahun, dia juga tidak menyebut sebagai penyebabnya.

Baca juga : Ini Profil Pilot Sriwijaya Air Yang Jatuh Di Kepulauan Seribu

“Memang sudah masuk usia lanjut untuk pesawat. Tapi, bukan berarti tidak layak. Semua tergantung pada maintenance-nya. Rata-rata pesawat di umur segitu masih baik,” ulasnya, tadi malam.

Di saat aparat terkait sibuk mencari pesawat, kru, penumpang, juga para pengamat meneliti penyebab kecelakaan, keluarga korban tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Mereka melihat-lihat foto yang nempel di dinding rumahnya. Ada juga yang mengenang momen-momen terakhir pertemuannya. Dan, banyak lagi suasana haru yang tak bisa digambarkan.

Di media sosial, cerita-cerita kehidupan para penumpang pesawat itu, bertebaran. Akun-akun medsos para penumpang itu, rame-rame dilihat. Ada foto dan video saat si penumpang memposting naik pesawat. Ada video penumpang protes karena pesawat delay.

Baca juga : Alvin Lie: Pesawat Tua Nggak Masalah, Yang Penting Terawat

Ada juga yang membagikan kebahagiaan karena baru menikah. Ada juga seorang istri dan anak yang senang karena baru bisa liburan ke Pontianak setelah bertahun-tahun suami dan ayahnya itu kerja di Pontianak. Duh, membaca cerita-cerita ini, melihat-lihat foto dan video para penumpang ini, membuat kita benar-benar ikut bersedih.

Apalagi, saat kita menyaksikan keluarga korban yang tak kuasa menahan air mata saat berusaha mencari tahu kebenaran pesawat ini kecelakaan. Ada yang menangis di Bandara Soekarno-Hatta. Ada yang bercucuran air mata di Bandara Supadio. Ada juga yang terus-terusan berdoa di rumahnya. Bersama para tetangga yang mulai datang menghibur.

Para keluarga korban berharap semoga mukjizat datang. Semoga semua anggota keluarganya yang ada di pesawat itu, selamat. Mari kita aminkan doa-doa keluarga korban ini. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.