Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tarik Rem Darurat

Anies Seirama Dengan Jokowi

Minggu, 10 Januari 2021 07:50 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menunjukkan data parahnya kasus Covid-19 saat pengumuman penerapan PSBB ketat di DKI Jakarta, kemarin. PSBB ketat ini dimulai 11-25 Januari 2021. (Foto: Humas Pemprov DKI)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menunjukkan data parahnya kasus Covid-19 saat pengumuman penerapan PSBB ketat di DKI Jakarta, kemarin. PSBB ketat ini dimulai 11-25 Januari 2021. (Foto: Humas Pemprov DKI)

 Sebelumnya 
Kemudian, tingkat kematian di Jakarta mencapai 1,7 persen. Rendahnya kematian itu karena tingkat testing yang tinggi, sehingga dapat dideteksi dan dilakukan tindakan lebih awal.

Menurutnya, ada keterkaitan antara kasus positif di Jakarta dan daerah-daerah di sekitar Jakarta. Data tes yang dilakukan oleh laboratorium di Jakarta menemukan kasus positif bukan hanya dari warga DKI saja, tapi juga warga sekitar DKI Jakarta.

Baca juga : Rem Anies Diinjek Jokowi

Misalnya, pada Desember, ditemukan 63.742 kasus positif oleh laboratorium di Jakarta, 26 persen di antaranya warga Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek). Begitu juga perawatan di fasilitas kesehatan di Jakarta. “Sekitar 24-27 persen dari pasien yang dirawat di faskes Jakarta adalah warga luar DKI Jakarta, terutama Bodetabek,” tukasnya.

Sebelumnya, pada September 2020 lalu, Anies sempat di-bully karena menarik rem darurat. Anies disebut tidak berkoordinasi dengan pemerintah. Namun, untuk kali ini Anies dan Pemerintah seirama dalam menarik rem daruratnya untuk mencegah Covid-19.

Baca juga : Lagi Digodok, Status Darurat Covid Kedua Untuk Tokyo

Rabu (6/1), Menko Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto mengumumkan, Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) se-Pulau Jawa dan Bali. PPKM diterapkan mulai 11-25 Januari 2021.

Bagaimana tanggapan pengusaha? Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengatakan, PSBB ketat akan membuat omzet perusahaan semakin melorot. Namun, ia belum menghitung pasti berapa rata-rata penurunan pendapatan dunia usaha. “Angkanya masih fluktuatif. Namun, kalau dibandingkan dengan kuartal I-2020 ya pasti lebih rendah,” terang Hariyadi.

Baca juga : Tak Pede Bicara Agama

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Perdagangan, Benny Soetrisno mengatakan, pengetatan aktivitas di Jakarta akan membuat semakin banyak karyawan yang dirumahkan. “Efek (pengetatan PSBB DKI Jakarta) kepada ekonomi ini akan menurunkan aktivitas atau menurunkan pendapatan (masyarakat),” terang Benny. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.