Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sebelumnya
Wakil Ketua MDMC Makassar, Agus Salim menyatakan, rombongan membiarkan penjarahan karena khawatir dengan keselamatannya. Soalnya, di antara warga ada yang membawa senjata tajam dan mengancam relawan. “Karena sudah membahayakan, akhirnya mereka kita biarkan ambil logistik itu,” kata Agus Salim.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bambang Surya Putra membenarkan kejadian penjarahan distribusi bantuan ke korban gempa di Majene dan Mamuju. Dia bilang, polisi tengah menyelidiki peristiwa itu dan telah melakukan upaya pengamanan di jalur trans Sulawesi.
Menurut dia, peristiwa penjarahan harus jadi pelajaran mengingat dalam situasi bencana potensi kerawanan sosial meningkat.
Karena itu, dia mengimbau, berbagai pihak yang ingin mengirim bantuan agar mau koordinasi dengan posko agar dikawal TNI/Polri.
Baca juga : Tetap Jalan, Layanan Operasional Dan Navigasi Penerbangan Di Bandara Mamuju
“Posko akan memastikan, logistik terdistribusi secara merata dan baik, sehingga gejolak sosial bisa ditekan semaksimal mungkin,” kata Bambang, saat menyampaikan keterangan pers secara virtual, kemarin.
Kabar penjarahan itu sudah sampai ke polisi. Kabid Humas Polda Sulawesi Barat, Kombes Syamsu Ridwan mengatakan, akan menyelidikinya.
“Kami masih lakukan penyelidikan. Diharapkan semua bantuan dikoordinasikan dengan posko, melalui Kepolisian dan TNI, agar setiap bantuan dikawal,” kata Syamsu, kemarin.
Bagaimana tanggapan Menteri Sosial, Tri Rismaharini? Risma-sapaan Tri Rismaharini-mengatakan, kejadian dalam video itu bukan penjarahan.
Baca juga : Gempari Kirim Tim Medis Bantu Korban Gempa Di Mamuju
“Kita harus bisa membaca situasi, karena tidak ada pasar yang buka, tidak ada toko yang buka. Karena semua takut, sehingga semua mengungsi. Mungkin mereka juga kelaparan kondisinya,” kata Risma.
Sementara, sampai pukul 9 malam, Basarnas melaporkan korban meninggal dunia akibat gempa sebanyak 49 orang.
Rinciannya, korban tewas Mamuju mencapai 40 orang dan di Majene sebanyak sembilan orang. Selain itu, 12 orang luka berat, sekitar 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan.
Gempa juga mengakibatkan sedikitnya 415 rumah warga di Majene ambruk. 15.000 orang terpaksa mengungsi di sejumlah titik.
Baca juga : BMKG: Gempa Sulbar Tergolong Gempa Kerak Dangkal Yang Dipicu Aktivitas Sesar Aktif
Dampak gempa paling parah antara lain ada di Kecamatan Malunda, Majene. Pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat terhadap gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang terjadi di Mamuju dan Majene.
Di pengungsian, berbagai masalah mulai muncul. Warga mulai kekurangan bahan makanan. Persediaan yang dibawa sudah menipis. Warga kini membutuhkan makanan berupa beras, telur, mie instan dan air minum. Mereka juga memerlukan susu bayi serta popok untuk anak dan lansia. [BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya