Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Proses vaksinasi perdana di Istana, Rabu (13/1) kemarin, diungkit kalangan Senayan. Wakil rakyat ngomel-ngomel, tidak ada perwakilan DPR yang disuntik vaksin duluan. DPR di-bully karena protesnya ini.
Program vaksinasi nasional dimulai Rabu pagi. Saat itu, Presiden Jokowi menjadi pasien pertama yang disuntik vaksin Corona buatan Sinovac. Selanjutnya, vaksinasi diikuti Panglima TNI, Kapolri, menteri, perwakilan profesi seperti artis, dokter, perawat dan guru.
Kalangan pemuka agama juga ikut disuntik vaksin di Istana Negara, bareng Jokowi. Mulai dari tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Sementara, perwakilan dari DPR, memang tidak ada yang ikut divaksin perdana.
Baca juga : Sabam Sirait: Jadi Orang Pertama Divaksin Bukti Jokowi Mau Lindungi Rakyat
Hal ini yang kemudian diprotes dua pimpinan Komisi IX DPR yang membidangi kesehatan. Yakni, Emanuel Melkiades Laka Lena dari Fraksi Partai Golkar dan Nihayatul Wafiroh dari Fraksi PKB.
Melki mengatakan, semestinya pihak yang bersentuhan langsung dengan banyak orang, termasuk anggota DPR, masuk dalam penyuntikan vaksin Covid-19 perdana. Dengan begitu, penanganan Covid bisa lebih komprehensif.
Menurutnya, kritikan itu sudah disampaikan saat rapat kerja bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. “Kenapa yang lain diundang, tapi DPR tidak. Padahal DPR representasi suara rakyat,” kata Melki, kemarin.
Baca juga : Nggak Dipake Arsenal, Ozil Mau Hijrah Ke Amerika Serikat
Melki menduga hal itu terjadi karena persiapan vaksinasi yang tidak dikomunikasikan dengan baik dengan Pimpinan DPR ataupun Komisi Kesehatan DPR. Padahal, banyak anggota DPR juga terpapar Covid-19 dan meninggal.
“Tapi, tentu ini menjadi seruan ke depan dalam berbagai hal untuk penanganan Covid-19, termasuk urusan vaksinasi ini, melibatkan DPR di pusat, DPRD provinsi daerah kabupaten kota, penting dilakukan,” kata dia.
Protes yang sama juga disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul Wafiroh. Dia menyampaikan kekecewaannya kepada Menkes yang tak mengajak wakil rakyat untuk divaksin duluan.
Baca juga : Divaksin Covid Pun, Jokowi Pilih Rabu
“Saya sudah sempat sampaikan soal sosialisasi ini. Kami di Komisi IX sebetulnya siap, tapi gimana mau sosialisasi ya, ternyata kita kalah sama artis untuk vaksin ini,” sindir Nihayatul.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya