Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Laut Kita Diterobos China

Prabowo Digebuk Nyalla

Senin, 18 Januari 2021 07:10 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), La Nyalla Mattalitti. (Foto: Facebook)
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), La Nyalla Mattalitti. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Diamnya Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto setelah dua kali laut NKRI dijebol China, membuat gemes Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), La Nyalla Mattalitti. Dia mengingatkan, kedaulatan yang ada di laut bagian dari tugas Prabowo.

Setelah kasus benda yang diduga “drone” ditemukan di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, akhir tahun lalu, kedaulatan laut NKRI kembali dicoreng insiden masuknya kapal China di Selat Sunda, pekan lalu. Sayangnya, dari dua kejadian itu, Prabowo belum juga bersuara sepatah kata pun.

Sikap Prabowo ini dikritik keras Nyalla. 

Baca juga : Pak Prabowo, Masih Mau Diam Saja Nih?

“Masuknya kapal survei China ke perairan Indonesia di Selat Sunda harus menjadi concern Kementerian Pertahanan. Masuknya kapal tersebut tanpa terdeteksi adalah warning bagi pertahanan kita,” kata mantan Ketum PSSI ini, kemarin.

Nyalla menegaskan, keamanan adalah persoalan penting, karena terkait dengan kedaulatan.

“Sekali lagi, kita mengingatkan kepada Kementerian Pertahanan, ini sangat penting untuk diperhatikan karena menyangkut teritori dan kedaulatan negara,” ujarnya.

Baca juga : Prabowo Ditinggalin Umat?

Ia berharap pemerintah segera membenahi sistem keamanan laut. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki armada laut yang kuat untuk memantau seluruh areal perairannya.

Seperti diketahui, Badan Keamanan Laut (Bakamla) berhasil mengintersep kapal survei China, Xiang Yang Hong 03 yang terbukti mematikan Automatic Identification System (AIS) ketika melintasi perairan Selat Sunda, Rabu (13/1) malam.

Intersep kapal China ini bermula ketika Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla mendeteksi Xiang Yang Hong 03 tengah berlayar di perairan Selat Sunda.

Baca juga : Mega Dan Prabowo Sebelas Dua Belas

Saat itu, kapal terdeteksi tengah melaju dengan kecepatan 10,9 knot dan haluan ke barat daya. Berdasarkan pantauan, kapal tersebut telah mematikan AIS sebanyak tiga kali selama melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia–I (ALKI-I).

AIS merupakan sistem tracking kapal otomatis yang berisi informasi mengenai keadaan kapal, baik posisi, waktu, haluan, dan kecepatan. Padahal, menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 7 Tahun 2019 tentang Pemasangan dan Pengaktifan Sistem Identifikasi Otomatis, setiap kapal Indonesia ataupun kapal asing yang melintasi perairan Indonesia, wajib mengaktifkan AIS.

Bukan hanya Nyalla, PKS yang di Pilpres 2014 dan 2019 jadi kendaraan Prabowo maju sebagai calon presiden, tak kalah kerasnya menyampaikan kritik. Wakil Ketua Fraksi PKS, Sukamta mengaku geram, kejadian seperti ini terus berulang tanpa ada tindakan tegas dari pemerintah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.